Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SEJUMLAH nama yang berminat mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Jawa Barat 2018 terus bermunculan.
Kemarin, aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Abdy Yuhana mengambil formulir pendaftaran calon gubernur di DPD PDIP Jabar.
Kedatangannya diterima Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanuddin yang memberikan formulir kepadanya.
Menurut Hasanuddin, sudah terdapat dua kandidat yang mengambil formulir calon gubernur ke PDIP sebelum Abdy. Mereka ialah Bupati Uu Tasikmalaya dan Bupati Majalengka Sutrisno.
Sementara itu, pendaftaran calon wali kota Bandung baru diisi satu nama, yakni anggota DPRD Kota Bandung dari PDIP, Aries Supriatna.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Iwan Sulandjana mengaku tetap optimistis dapat ikut berkontes dalam Pilkada Jabar 2018.
Namun, elektabilitas dirinya masih jauh di bawah nama lain seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ataupun Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, atau istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Netty Prasetiyani Heryawan.
Alasannya, menurut dia, nama-nama dengan elektabilitas tinggi justru belum memiliki dukungan parpol yang mumpuni.
Syarat parpol atau gabungan parpol untuk mengajukan calon dalam pilkada Jabar ialah sedikitnya 20 kursi DPRD.
Sementara itu, Partai Demokrat, sambungnya, telah memiliki 12 kursi DPRD Jabar.
"Jika dari hasil survei, kami kalah oleh calon yang memiliki kursi sedikit, akan terjadi tawar-menawar untuk menentukan posisi calon gubernur atau wakil. Intinya saya siap untuk jadi nomor satu atau dua," jelasnya. (DG/BY/AD/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved