Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MASJID dan musala hendaknya tidak menjadi arena kegiatan politik. Karena itulah, Partai Nasional Demokrat (NasDem) menginstruksikan jangan bersafari politik saat Ramadan.
Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sumatra Barat (Sumbar) sudah mengeluarkan instruksi tersebut kepada seluruh kader mereka.
“Saya imbau ikuti kegiatan Ramadan, tapi jangan gunakan masjid dan musala untuk kegiatan politik,” tandas Ketua DPW Partai NasDem Sumbar Syamsu Rahim, Selasa (30/5).
Menurutnya, tempat ibadah itu bukan ruang berpolitik, apalagi jika kader memanfaatkan kegiatan Ramadan seperti tarawih. Masyarakat akan berempati kalau kader menyatu tanpa harus menonjolkan aktivitas politik.
“Tujuan kita supaya menyatu dengan masyarakat. Partai, kalau tidak menyatu dengan masyarakat, tentu tidak mendapatkan simpati dan ujung-ujungnya bakal dijauhi,” jelas Syamsu.
Selain tidak boleh berpolitik di saat Ramadan, pihaknya pun menginstruksikan seluruh anggota berbagi rezeki untuk keluarga tak mampu, anak yatim, dan lainnya.
Di samping itu, seluruh pengurus diharapkan mengadakan buka bersama dengan mengajak masyarakat sekitar. Tujuannya agar anggota lebih dekat kepada konstituen masing-masing.
Saat ini, anggota Partai NasDem di Sumbar
sekitar 30 ribu yang tersebar di 19 kabupaten dan kota. Untuk pilkada serentak 2018, ada empat kota yang bakal ikut. (YH/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved