Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Polisi Telusuri Ancaman terhadap Dokter Pina

(JL/N-2)
26/5/2017 02:00
Polisi Telusuri Ancaman terhadap Dokter Pina
(Ist)

PETUGAS Reserse Kriminal Polres Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mulai menelusuri kasus yang terjadi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Labuan Bajo. Kamis (25/5), penyidik memeriksa kepala kantor Marsel Elias dan anak buahnya, Efraim Janggu. "Keduanya baru diperiksa sebatas kasus pengancamanan terhadap dokter Pina Yanti Pakpahan. Kami belum memeriksa kasus pungutan liar yang disuarakan dokter Pina," aku Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat Inspektur Satu Dewa Ditya. Laporan dilayangkan dokter Pina ke polisi karena merasa diancam Marsel Elias. Efraim Janggu yang ada di lokasi kejadian ikut diperiksa karena mengetahui peristiwa itu.

Kasus itu terkuak setelah dokter Pina mengembalikan sejumlah uang yang diberikan agen perusahaan kapal untuk mengurus surat-menyurat. Karena merasa tindakan itu sebagai pungli, dia menolak uang dan mengembalikannya. Sempat cekcok dengan Efraim Janggu, dokter Pina kemudian didatangi sang kepala kantor. Ia pun menerima ancaman.
Namun, tidak mau menyerah, Pina pun melawan. Ia melapor ke polisi.

Awal pekan ini, dokter Pina juga berangkat ke Jakarta dan melaporkan kasus pungli di tubuh Kantor Kesehatan Labuan Bajo ke menteri kesehatan. Dewa Ditya mengakui Marsel Elias dan Efraim Janggu baru diperiksa sebagai saksi terlapor. Efraim diperiksa lebih dulu selama 1 jam. Marsel menyusul kemudian dan diperiksa selama 3 jam. "Saya hanya menjelaskan kronologi peristiwa, saat ada Pina terlibat keributan dengan Efraim. Saya hanya berusaha menenangkan keduanya," kata Marsel.

Soal pungli, Marsel mengelak telah menerapkan praktik itu di kantornya. "Saya sudah menjelaskan apa yang terjadi secara tertulis ke atasan kami. Yang terjadi adalah saya menengahi perang mulut dan tidak ada pengancaman." Sebelumnya, dokter Pina mengaku tidak akan mundur untuk melaporkan kasus pungli yang merebak di tempatnya bekerja. Motivasinya, ia ingin nama baik lembaganya tetap terjaga dan tidak tercoreng oleh ulah segelintir pegawai. "Saya tidak peduli meski dipecat. Saya akan tetap berjuang membersihkan lembaga ini dari praktik tercela," tekad Pina.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya