Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan mengusulkan pembangunan sejumlah bendungan guna mengatasi ancaman bencana banjir dan kondisi krisis listrik di wilayah tersebut. Banjir hingga kini masih melanda beberapa kabupaten di Kalsel.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, beberapa waktu lalu, mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan bendungan di sejumlah wilayah guna mengatasi permasalahan banjir, krisis listrik, jaringan irigasi, hingga penyediaan air bersih bagi masyarakat.
"Beberapa bendungan sudah masuk program Nawacita pemerintah pusat, ada yang sudah dibangun dan ada segera dibangun," tuturnya.
Salah satu bendungan yang saat ini sedang dalam tahapan pembangunan ialah bendungan Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin. Bendungan yang berlokasi di Desa Pipitak Jaya itu ditargetkan selesai pada 2019 mendatang.
Bendungan yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp1,4 triliun tersebut juga diharapkan mampu mengairi sedikitnya 6.000 hektare areal persawahan dan pembangkit listrik berkapasitas 3,3 Megawatt.
Sedikitnya ada tiga desa yang terkena proyek bedungan dan akan ditenggelamkan, yaitu Desa Pipitak Jaya, Desa Mencabung, dan Desa Harakit. Bendungan lain yang sudah masuk program pembangunan pemerintah pusat ialah Bendungan Riam Kiwa, Kabupaten Banjar.
Sejauh ini sudah dilakukan studi kelayakan terhadap pembangunan bendungan seluas 600 hektare tersebut. Bendungan ini pada 2018 mendatang masuk tahapan kegiatan pembebasan lahan dan akan mulai dibangun pada 2019 mendatang.
Sebelumnya, Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming, juga mengusulkan pembangunan bendungan di wilayah Kusan kepada Presiden Joko Widodo. Pembangunan bendungan diharapkan dapat mengatasi persoalan bencana banjir, menambah pasokan listrik masyarakat, serta jaringan irigasi.
Selain bendungan juga ada tiga bendungan yang sudah rampung di Kalsel, tetapi masih menyisakan pembangunan jaringan irigasi lahan pertanian masyarakat.
Tiga dam tersebut meliputi Bendungan Batang Alay, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Bendungan Amandit Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Bendungan Pitap Kabupaten Balangan.
Pada bagian lain bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Utara sejak beberapa hari terakhir hingga kini masih terjadi.
Ratusan permukiman dan areal pertanian warga terendam banjir. Banjir dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan ujian nasional tingkat SD yang akan berlangsung Senin (15/5) besok. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved