Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
BERKAS dukungan Partai Golkar Jawa Barat kepada Dedi Mulyadi (Kang Dedi) untuk maju sebagai calon gubernur hampir selesai. Dengan begitu, tidak lama lagi partai berlambang pohon beringin itu akan meresmikan pengusungan Bupati Purwakarta itu dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Menurut Dedi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, dukungan kepadanya untuk maju sebagai calon gubernur datang dari seluruh struktur partai berwarna kuning itu, mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan.
Dorongan itu dibuktikan melalui surat pernyataan dari tiap pengurus. "Sekarang berkasnya hampir selesai (terkumpul semua), tinggal melengkapi yang belum," kata Dedi ketika dihubungi, Rabu (10/5).
Dukungan tertulis itu pun sesuai dengan permintaan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar di Jakarta. "DPP meminta melengkapi persyaratan administrasi. Melengkapi dukungan dari 5.300-an desa/kelurahan, 600 kecamatan, dan 27 kabupaten/kota," kata dia.
Dengan terkumpulnya semua berkas dukungan, DPP Partai Golkar akan segera mendeklarasikan pengusungannya dalam ajang tersebut. "Waktunya terserah DPP, tapi katanya Juni," ucapnya.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan banyak pihak jelang Pilgub Jawa Barat 2018. Tidak hanya untuk kepentingan politik, dia mengaku pola komunikasinya dilakukan untuk menjaga silaturahim dengan semua pihak.
"Dari sini banyak nilai yang dilahirkan. Saya berkunjung ke suatu tempat, pasti ada yang tertolong. Nanti apakah dampaknya ke elektabilitas, popularitas, ya, mengalir saja," ujarnya.
PDIP memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi kandidat jika ingin diusung pada Pilgub Jawa Barat 2018. Syarat itu pun sesuai dengan yang dipesankan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sekretaris DPD PDIP Provinsi Jawa Barat Abdy Yuhana mengatakan kandidat harus diterima dengan baik oleh masyarakat. Selain itu, yang tidak kalah penting ialah harus terbebas dari korupsi serta berideologi Pancasila. "Juga harus berakhlak baik," tegas Abdy.
Lebih lanjut, Abdy menambahkan keputusan calon yang akan diusung masih menunggu keputusan Megawati. "Nanti akan ada rekomendasi dari ketua umum," kata dia.
Dalam Pemilihan Wali Kota Sukabumi 2018, Ketua DPD Partai NasDem Kota Sukabumi Mulyono diprediksi bakal menjadi 'kuda hitam'. Figur Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2008-2013 itu dinilai memiliki elektabilitas dan popularitas bagus di tingkat masyarakat.
"Kalau saya kategorikan, Pak Mulyono berada di top level yang nanti akan menjadi pilihan masyarakat. Sampai sekarang tingkat popularitas dan elektabilitasnya cukup bagus," terang pengamat kebijakan publik Sukabumi Asep Deni, kemarin.
Menurut Asep, munculnya nama Mulyono sebagai pilihan masyarakat karena diperkirakan ada kemungkinan pisahnya pasangan Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz dan Wakil Wali Kota Achmad Fahmi pada pertarungan nanti. Apalagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin kader mereka maju menjadi bakal calon wali kota. (BY/BB/X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved