Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PEMBANGUNAN Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi II B (Ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin) diharapkan segera rampung. Selain menjadi solusi kemacetan, keberadaan tol sepanjang 2,66 kilometer itu dinilai akan efektif dalam menggerakkan sendi perekonomian Kota Bogor. Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo mengatakan, dengan berfungsinya tol tersebut, warga dapat menghemat biaya Rp50 miliar hingga Rp100 miliar setiap tahunnya. “Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, selama ini dengan kondisi kemacetan di Jalan KH Sholeh Iskandar itu, warga mengalami banyak kerugian. Waktu dan materi,” ungkap Hendro, Selasa (28/3).
Keberadaan tol yang merupakan lanjutan dari Tol BORR itu, menurutnya, akan menimbulkan efek domino yang positif. Dengan menghemat banyak waktu berkendara, ujarnya, warga juga akan mampu menekan biaya yang mereka keluarkan untuk bahan bakar minyak (BBM). Warga Bogor berharap tol tersebut dapat segera berfungsi. Rafi k, 27, salah satunya. Dia menilai kemacetan kian merugikan. “Sekarang tiap hari saya menggunakan motor. Kondisi macet bisa 1 jam lebih dari (Kecamatan) Kemang ke arah Balai Kota. Kalau pakai kendaraan roda empat apalagi, bisa berjam-jam,” ujar warga Parung yang setiap hari melintas di jalur itu. Meski demikian, menurutny a , t o l baru akan efektif jika dibangun hingga titik di Kecamatan Dramaga. “Kalau (tol) nanti jadi semua, saya percaya akan bisa jadi solusi. Namun, kalau hanya sampai Yasmin (Simpang Yasmin), kemacetannya hanya akan mundur ke titik lain,” tambahnya.
Pengerjaan proyek tersebut berjalan sesuai dengan target. Hingga 19 Maret, kemajuan pengerjaan sudah mencapai 10,6%. “Capaian itu sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. Saat ini pembangunannya sudah mencapai 10,6% dari target awalnya 10%. Bahkan, progresnya deviasi 0,6%,” kata Manajer Proyek Tol BORR Seksi IIB dari PT Wijaya Karya (Wika), Ali Afandi, Selasa (28/3). Proyek bernilai Rp852 miliar tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2018 mendatang. Dengan capaian pengerjaan sebaik itu, menurut Ali, pihaknya optimistis proyek tersebut akan selesai tepat waktu. “Dengan waktu pelaksanaan 510 hari kalender, proyek itu memiliki masa pemeliharaan selama 365 hari, sedangkan masa performanya 730 hari,” imbuhnya.
Relokasi pohon
Saat ini proses pengerjaan Tol BORR Seksi II B masuk pada tahapan pembangunan struktur bagian atas. Dalam pembangunan tol yang berupa jalan layang itu, tidak ada bangunan yang terimbas oleh pembongkaran. Proses pembersihan area hanya berupa pemindahan pepohonan tanpa penebangan (bowling). PT Wika selaku operator BORR telah bekerja sama dengan Dinas Pertamanan Kota Bogor untuk melakukan bowling \terhadap sebanyak 445 pohon dari berbagai jenis. Pohon-pohon tersebut telah ditanam kembali di sejumlah titik, yakni di sekitar Tempat Permakaman Umum (TPU) Kayu Manis, TPU Situ Gede, dan Jalan Baru. “Tiap-tiap titik sebanyak 50 pohon. Sisanya diserahkan kepada Dinas Pertamanan Kota Bogor untuk ditanam di lokasi lain,” tegasnya. (DD/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved