Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Pencuri Spion Sasar Mobil Mewah Berpenumpang Polisi

(Mal/B-3)
09/3/2017 02:51
Pencuri Spion Sasar Mobil Mewah Berpenumpang Polisi
(thinkstock)

DOR! Suara tembakan pistol Perwira Unit Narkoba Kepolisian Sektor (Polsek) Tambora Iptu Subartoyo menggelegar ke udara. Suasana di Jembatan ll Tambora, Jakarta Barat, yang padat kendaraan langsung menjadi ramai. Banyak penumpang kendaraan dan warga lain kaget mendengar suara tembakan. Deni Fernando yang baru saja mematahkan spion dari suatu mobil dan berlari sejauh 200 meter langsung ketakutan dan tiarap di jalan.

Ia menyerahkan diri kepada polisi tanpa perlawanan dan meminta ampun atas perbuatannya. Deni mungkin bingung tentang aksi pencuriannya yang cepat ketahuan polisi. Yang pasti pria berusia 20 tahun itu tidak tahu bahwa di dalam mobil Toyota Harrier incarannya ada Kapolsek Tambora Komisaris Muhammad Syafi'i dan Iptu Subartoyo. Kedua polisi yang tengah berpakaian bebas tersebut kebetulan sedang menumpang mobil milik Liauw Edy Sud, 42. Sesaat setelah spion dicuri, kedua polisi sontak turun dari mobil dan mengejar pelaku.

Kejadian pada pekan lalu pukul 20.30 WIB itu berlangsung dalam kondisi jalan macet karena lampu merah. Kondisi seperti ini lazimnya mengundang pencuri spion mobil mewah. Tak mengherankan Deni percaya diri ketika mematahkan spion mobil. Padahal, dia melakukan kejahatan hanya seorang diri. "Dalam hitungan detik, pelaku langsung mencopot spion. Cepat sekali. Kemudian dia lari kabur," kata Kanit Reskrim Polsek Tambora Ajun Komisaris Antonius, Rabu (8/3).

Pelaku ternyata berpengalaman karena sudah puluhan kali melakukan kejahatan sejenis. Akibat perbuatannya, Deni terancam Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan pemberatan ancaman di atas lima tahun penjara. Sindikat pencuri spion mobil biasanya memanfaatkan kondisi jalan padat. Modusnya, mereka langsung mematahkan spion. Pelaku terkadang berjumlah dua orang. "Pertama, spion bagian kanan dipatahkan. Otomatis korban menjadi panik. Lalu di bagian kiri muncul pelaku lain mematahkan spion sebelah kiri," kata Anton.

Kejadian yang berlangsung di kedua sisi mobil membuat korban terpana. Kondisi ini sering kali meloloskan para pelaku dari kejahatan tersebut. Jika dijual, sepasang spion mobil bisa mencapai Rp4 juta. Harga ini cukup menggiurkan bagi sindikat pencurian spion mobil mewah. Karena itu, Anton mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara di jalan. Pelaku kini semakin nekat menjalankan aksi bahkan di tempat keramaian sekali pun. "Dalam tiga bulan ini saja sudah tiga kasus kami tangani. Sindikat ini sudah semakin nekat. Masyarakat harus lebih berhati-hati lagi," ujarnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya