Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
UNTUK merealisasikan Tangerang menjadi kota yang nyaman dan layak huni, Pemerintah Kota Tangerang terus berbenah dengan melakukan berbagai pembangunan di wilayahnya. Salah satunya dengan cara merevitalisasi sepanjang bantaran Sungai Cisadane yang melintasi Jalan Kali Pasir (Kelurahan Sukasari), Benteng Jaya (Kelurahan Sukarasa), dan Jalan Dadang Suprapto (Kelurahan Pasar Baru dan Grendeng).
Revitalisasi yang berbentuk pembangunan jalur pedestrian, lengkap dengan taman dan ornamen lampu hias, kini memperindah wajah Sungai Cisadane yang dulu kumuh dan jorok. Sungai Cisadane pun kini menyatu dalam kehidupan masyarakat. Interaksi warga terbangun di situ.
Terutama di sore hari dan hari libur, para orangtua membawa anak-anak mereka menikmati senja dengan berbagai kegiatan. Jalur pedestrian Sungai Cisadane kini juga menjadi ikon baru bagi muda-mudi Kota Tangerang untuk kongko.
Hal itu didukung pula dengan tumbuhnya kafe-kafe yang menyediakan berbagai makanan dan minuman di seberang jalan bantaran sungai. Perekonomian pun bergerak di pinggir sungai tersebut, mulai sore hingga larut malam.
Menurut Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, disulapnya bantaran Sungai Cisadane dengan konsep ecopark bertujuan untuk mendukung keberadaan Pasar Lama yang berada di Jalan Kisamaun. Pasar itu lebih dahulu diprogram sebagai pusat perdagangan dan pusat kuliner khas Kota Tangerang.
“Masyarakat, baik dari dalam maupun luar Kota Tangerang, yang datang mengunjungi keindahan wisata taman Sungai Cisadane bisa mampir ke Pasar Lama. Posisinya dekat, bersebelahan dengan Jalan Kali Pasir untuk membeli makanan dan oleh-oleh khas Tangerang seperti laksa dan dodol,” kata Arief.
Kepala Bidang Pertamanan di Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang Tihar Sofyan menambahkan total panjang bantaran sungai yang direvitalisasi menjadi taman dan jalur pedestrian itu mencapai 4 kilometer. Semua pengerjaannya rampung pada 2016 lalu.
Pengerjaan revitalisasi itu ditangani tiga pihak. Dinas Pekerjaan Umum membangun saluran air atau gorong-gorong dan jalur pedestrian, Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pembangunan flying deck, dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk membuat taman sepanjang bantaran.Penataan Pasar Lama
Senada dengannya, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang Rina Hernaningsih mengatakan, setelah turap selesai dibangun pemerintah pusat beberapa tahun lalu, bantaran Sungai Cisadane kini jadi ikon wisata baru Kota Tangerang. Pihaknya pun langsung mengebut proyek-proyek yang yang membuat kawasan itu jadi makin kece.
Misalnya bantaran yang ada di Jalan Kali Pasir. Kini bantaran itu dilengkapi dengan flying deck atau jalan setapak sepanjang 142 meter beralas kayu. Bentuknya sangat cantik karena dipadu dengan pagar besi berwarna merah.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan menata Pasar Lama yang terlebih dahulu sudah diprogram untuk menjadi pusat perdagangan dan pusat kuliner khas Kota Tangerang.
“Kami berencana akan menata lapak para pedagang Pasar Lama itu untuk dijadikan satu lajur dengan menggunakan tenda,” kata Rina.
Jalan Kali Pasir, tepatnya di Pasar Lama, merupakan kawasan pecinan yang sudah ada berabad-abad lamanya. Kawasan itu merupakan salah satu andalan Kota Tangerang di bidang pariwisata karena tradisi pecunnya.
Tradisi warga Tionghoa yang tinggal di Tangerang atau lebih dikenal dengan sebutan Cina Benteng itu berlangsung di Juni. Acara yang diawali dengan sembahyang di Kelenteng Boen Tek Bio yang terletak di Jalan Kisamaun, Kota Tangerang, dilanjutkan dengan lomba perahu naga yang digelar di aliran Sungai Cisadane.
Jangan ditanya soal antusiasme warga. Ribuan warga, baik dari dalam maupun luar Kota Tangerang, akan memadati bibir Sungai Cisadane demi menyaksikan lomba pacu perahu naga. Mereka akan bersorak-sorai untuk menyemangati tim-tim yang berlaga dalam lomba itu.
“Lomba perahu naga merupakan lomba tahunan yang menempuh jarak sepanjang 500 meter, mulai sekitar Jembatan Grendeng hingga mendekati pertigaan Jalan Perintis Kemerdekaan. Lomba ini merupakan andalan Kota Tangerang untuk menarik wisatawan. Karena itu, kawasan Pasar Lama ini harus ditata demi meningkatkan jumlah wisatawan,” ujar Rina. (Sumantri Handoyo/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved