Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Agus Tatap Debat Terakhir tanpa Persiapan Khusus

Erandhi Hutomo Saputra
29/1/2017 19:37
Agus Tatap Debat Terakhir tanpa Persiapan Khusus
(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

DEBAT tahap kedua para pasangan calon Gubernur DKI dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah DKI telah berlalu pada 27 Januari lalu dan kini menyisakan satu lagi yang akan digelar pada 10 Februari mendatang.

Menatap debat terakhir sebelum pemungutan suara pada 15 Februari itu, calon Gubernur DKI nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono mengaku tidak ada persiapan khusus. Meski demikian, bukan berarti dirinya bersama pasangannya Sylviana Murni tidak melakukan persiapan sama sekali.

Sebab, debat merupakan sarana penting untuk menyampaikan gagasan dan program untuk meyakinkan pemilih, khususnya swing voters. Berdasarkan kebiasaan dua kali debat sebelumnya, paslon Agus-Sylvi selalu mengosongkan agenda kampanye satu hari sebelum debat. Hal tersebut, dikatakan Agus, sebagai persiapan jelang debat.

"Saya tetap punya optimisme dan kepercayaan diri seperti yang ditunjukkan dalam debat pertama dan kedua, saya pikir tidak perlu ada yang secara luar biasa siapakan untuk debat ketiga, walaupun kami di sela-sela kegiatan di lapangan tentu kami persiapkan itu," ujar Agus usai gerilya lapangan di kawasan perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).

Meski debat penting, menurut dia, yang terpenting dalam kampanyenya ialah menemui warga sebanyak mungkin untuk mendengar masukan serta aspirasi.

"Namun yang paling penting adalah saya dan Mpok Sylvi bisa terus gerilya lapangan bertemu dengan masyarakat," tukasnya.

Agus juga menanggapi momen debat saat pasangannya Sylviana terlalu lama bernarasi, tetapi tidak kunjung bertanya hingga membuat cagub nomor tiga Anies Baswedan bingung dan melontarkan candaannya.

Menurut dia, saat itu sebenarnya pertanyaan Sylviana sudah disampaikan di depan, tetapi karena terlalu asyik menjelaskan hingga akhirnya waktu yang diberikan habis.

"Itu hanya masalah waktu saja, Nu Sylvi sudah tanya di depan, waktunya juga terbatas, tapi saya pikir Pak Anies mengerti apa yang dimaksud. Itulah seni berdebat, yang penting adalah kita sama-sama saling memahami esensi dan substansi pertanyaan," jelas Agus. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya