Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
NASIB 200 ribu lebih pelanggan air bersih di Bekasi, Jawa Barat, tengah terancam.
Mulai 1 Februari nanti, amat mungkin pasokan air bersih ke rumah-rumah mereka akan dihentikan perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat.
Itu terjadi bukan karena kesalahan pelanggan yang biasanya telat membayar tagihan, melainkan buntut perselisihan antara PDAM Tirta Patriot selaku penyedia air curah dan PDAM Tirta Bhagasasi selaku penyalur air bersih ke pelanggan.
Dua perusahaan yang bertanggung jawab atas penyediaan air bersih di Bekasi itu tengah berselisih soal rencana penaikan harga jual ke konsumen.
Kasubag Humas PDAM Tirta Patriot, Uci Indrawijaya, menyampaikan harga jual air bersih mau tak mau harus dinaikkan pada tahun ini karena naiknya harga pokok produksi air bersih yang dikelola perusahaannya. Jika masih menggunakan harga lama, perusahaannya dipastikan merugi.
"Jika tetap tak ada titik temu, kami terpaksa menghentikan pasokan air curah ke PDAM Tirta Bhagasasi mulai 1 Februari karena tak ingin terus merugi," kata Uci, kemarin.
Hingga kini, sambungnya, belum terlihat iktikad dari PDAM Tirta Bhagasasi untuk membahas usulan penaikan harga bahan baku air bersih itu.
Pihaknya pun sudah berkali-kali melayangkan surat ke PDAM Tirta Bhagasasi sejak 2016 untuk membahas usulan itu.
"Kita sudah berkali-kali kirim surat, tapi belum ada satu pun yang direspons. Sementara itu, penyesuaian tarif yang harus disepakati sudah sangat mendesak. Kita enggak bisa berlama-lama terus merugi seperti saat ini," papar Uci.
Untuk menekan kerugian, sambungnya, sejak awal Januari pihaknya sudah mengecilkan pasokan air curah kepada 20 ribu pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi di daerah Wisma Asri dan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Berdasarkan data yang dimilikinya, dalam satu bulan, PDAM Tirta Patriot menjual air curah hingga 388 ribu meter kubik pada PDAM Tirta Bhagasasi.
Satu meter kubik dihargai sebesar Rp3.000 per meter kubik.
Padahal, harga pokok produksi (HPP) air curah Rp4.500 per meter kubik.
Dalam kesepakatan sebelumnya, tarif dasar yang dibebankan kepada pelanggan, Rp3.000 per meter kubik, berakhir pada 2014 silam.
Namun hingga akhir 2016, kata dia, harga tak juga berubah.
Meski demikian, PDAM Tirta Patriot memberikan dispensasi dengan tetap memasok kebutuhan air curah bagi produksi PDAM Tirta Bhagasasi.
Alasannya, pelanggan di sana juga merupakan warga Kota Bekasi.
Diketahui, PDAM Tirta Bhagasasi merupakan aset bersama Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, PDAM Tirta Patriot seutuhnya milik Pemerintah Kota Bekasi.
"Jadi, selama dua tahun terakhir PDAM Tirta Patriot telah menyubsidi penjualan air sebesar Rp1.500 meter kubik. Apabila dikalkulasikan selama dua tahun lamanya, kerugian yang dialami Tirta Patriot sebesar Rp13,968 miliar. Ini yang kemudian menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan sehingga Tirta Patriot perlu merevisi penjualan air curah pada Tirta Bhagasasi," jelas Uci.
Pihaknya mengaku juga sudah menyurati PDAM Tirta Bhagasasi terkait dengan rencana penghentian suplai air baku untuk pelanggan di kawasan Wisma Asri.
Evaluasi internal
Saat masalah itu ditanyakan kepada PDAM Tirta Bhagasasi, Kepala Bagian Humas dan Hukum Endang Kurnaen mengaku memang telah menerima surat dari PDAM Tirta Patriot.
Surat itu berisi usulan revisi kerja sama jual-beli air curah.
"Namun, kami masih melakukan evaluasi secara internal terkait dengan surat yang diterima itu sehingga saya belum bisa berkomentar banyak," ujar Endang.
Karena itu, ia belum bisa memastikan apakah jajaran Direksi PDAM Tirta Bhagasasi akan segera duduk bersama guna membahas usulan penaikan tarif tersebut.
"Evaluasi internal sedang berjalan dan masih kami tunggu hasilnya," tegas Endang.
Selama puluhan tahun, PDAM Tirta Bhagasasi sudah mengelola penyuplaian air untuk masyarakat di kota itu.
Sedikitnya ada 200 ribu konsumen yang menggunakan jasa PDAM Tirta Bhagasasi dari delapan cabang yang ada. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved