Kemacetan Dominasi Pengaduan Warga

KEPALA Unit Pelaksana Smart City Pemprov DKI Jakarta, Setiaji, menampik dugaan melambannya penanganan atas pengaduan masyarakat yang masuk ke aplikasi Qlue.

Ia menegaskan penanganan atas pengaduan yang masuk sama cepatnya dengan saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih aktif.

Kendati demikian, ia mengakui masih ada sejumlah pengaduan yang tak bisa segera dituntaskan karena masalahnya kerap berulang kembali, misalnya persoalan parkir liar.

"Hanya 14% yang tak bisa langsung tuntas ditangani dari seluruh pengaduan yang masuk setiap harinya, aduan soal fasilitas umum dan parkir liar. Dalam kasus parkir liar, banyak sekali contoh penanganan yang kurang maksimal," ujarnya, Jumat (2/12).

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengakui pengaduan masyarakat terkait dengan kemacetan Jakarta yang paling lambat ditangani.

Penanganan masalah kemacetan di Qlue hanya bisa ditangani 46% dari 1.500-2.000 pengaduan yang tercatat setiap hari.

"Penanganan kemacetan itu butuh waktu. Masyarakat banyak yang mengadukan masalah kemacetan. Namun, dari Dishubtrans sudah mengirim orang di semua titik macet," ungkapnya, Jumat (2/12). (Aya/J-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Msyaifullah