Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banjir yang kerap melanda Jakarta kembali menjadi sorotan. Dampaknya tidak main-main: kemacetan parah, aktivitas ekonomi warga terganggu, hingga kerusakan berbagai infrastruktur vital.
Pengamat kebijakan publik Sugiyanto menilai bahwa banjir Jakarta bukan masalah baru. Sejak era kolonial Belanda, persoalan ini sudah menjadi bagian dari sejarah kota. Namun, kondisi saat ini semakin kompleks akibat degradasi lingkungan, alih fungsi lahan, dan tata ruang kota yang menyimpang.
"Banjir di Jakarta adalah persoalan struktural dan kultural yang berulang karena lemahnya penanganan jangka panjang," ungkap Sugiyanto dalam pernyataannya kepada Media Indonesia (8/7).
Menurutnya, diperlukan langkah-langkah strategis, konkret, dan berani untuk mengatasi akar permasalahan banjir secara sistematis dan berkelanjutan.
Sugiyanto menjelaskan, ada tiga faktor utama penyebab banjir di Jakarta:
Berikut adalah 15 rekomendasi langkah efektif yang dapat diterapkan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang:
Pejabat yang terbukti gagal harus dicopot dari jabatannya. Evaluasi menyeluruh ini penting sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Pemilihan pejabat harus berbasis kompetensi teknis di bidang pengelolaan air, lingkungan, dan infrastruktur.
Sodetan Ciliwung dan Bendungan Ciawi–Sukamahi harus dievaluasi agar berfungsi maksimal dalam mengendalikan debit air dari hulu.
Tanggul laut di Jakarta Utara penting untuk menahan rob, terutama karena penurunan muka tanah yang terus berlangsung.
Melakukan pelebaran, pengerukan, dan penguatan tanggul sungai seperti Ciliwung, Pesanggrahan, dan Angke secara menyeluruh.
Pemindahan warga ke hunian layak harus dilakukan dengan pendekatan sosial dan komunikasi dua arah yang adil.
Pembangunan ruang tampungan air hujan di titik strategis juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.
Penambahan serta otomatisasi pompa dan pintu air diperlukan agar respons terhadap kenaikan air lebih cepat.
Pemerintah harus membuat aturan tegas disertai sanksi, serta menggalakkan edukasi dan pengawasan lingkungan.
Eksploitasi air tanah mempercepat penurunan tanah. Regulasi izin pengambilan air harus diperketat, terutama untuk industri.
Drainase lama harus diperbaharui agar sesuai dengan proyeksi intensitas hujan jangka menengah dan panjang.
Pembuatan sumur resapan wajib bagi rumah dan gedung. Pemerintah dapat memberi insentif dan panduan teknis.
Underground reservoir terbukti efektif di kota besar seperti Tokyo dan Kuala Lumpur dalam meredam banjir.
Perubahan pola pikir masyarakat adalah kunci keberhasilan jangka panjang dalam pencegahan banjir.
Banjir tidak akan terselesaikan tanpa kepemimpinan yang berani, konsisten, dan berbasis tata kelola yang baik.
Permasalahan banjir Jakarta hanya bisa diatasi melalui pendekatan terintegrasi antara kebijakan teknis, keberpihakan sosial, serta kesadaran kolektif masyarakat.
“Banjir bukan sekadar persoalan air, tapi juga soal keberanian mengambil keputusan yang berdampak jangka panjang,” pungkas Sugiyanto.(Z-10)
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved