Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Banjir yang kerap melanda Jakarta kembali menjadi sorotan. Dampaknya tidak main-main: kemacetan parah, aktivitas ekonomi warga terganggu, hingga kerusakan berbagai infrastruktur vital.
Pengamat kebijakan publik Sugiyanto menilai bahwa banjir Jakarta bukan masalah baru. Sejak era kolonial Belanda, persoalan ini sudah menjadi bagian dari sejarah kota. Namun, kondisi saat ini semakin kompleks akibat degradasi lingkungan, alih fungsi lahan, dan tata ruang kota yang menyimpang.
"Banjir di Jakarta adalah persoalan struktural dan kultural yang berulang karena lemahnya penanganan jangka panjang," ungkap Sugiyanto dalam pernyataannya kepada Media Indonesia (8/7).
Menurutnya, diperlukan langkah-langkah strategis, konkret, dan berani untuk mengatasi akar permasalahan banjir secara sistematis dan berkelanjutan.
Sugiyanto menjelaskan, ada tiga faktor utama penyebab banjir di Jakarta:
Berikut adalah 15 rekomendasi langkah efektif yang dapat diterapkan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang:
Pejabat yang terbukti gagal harus dicopot dari jabatannya. Evaluasi menyeluruh ini penting sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Pemilihan pejabat harus berbasis kompetensi teknis di bidang pengelolaan air, lingkungan, dan infrastruktur.
Sodetan Ciliwung dan Bendungan Ciawi–Sukamahi harus dievaluasi agar berfungsi maksimal dalam mengendalikan debit air dari hulu.
Tanggul laut di Jakarta Utara penting untuk menahan rob, terutama karena penurunan muka tanah yang terus berlangsung.
Melakukan pelebaran, pengerukan, dan penguatan tanggul sungai seperti Ciliwung, Pesanggrahan, dan Angke secara menyeluruh.
Pemindahan warga ke hunian layak harus dilakukan dengan pendekatan sosial dan komunikasi dua arah yang adil.
Pembangunan ruang tampungan air hujan di titik strategis juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.
Penambahan serta otomatisasi pompa dan pintu air diperlukan agar respons terhadap kenaikan air lebih cepat.
Pemerintah harus membuat aturan tegas disertai sanksi, serta menggalakkan edukasi dan pengawasan lingkungan.
Eksploitasi air tanah mempercepat penurunan tanah. Regulasi izin pengambilan air harus diperketat, terutama untuk industri.
Drainase lama harus diperbaharui agar sesuai dengan proyeksi intensitas hujan jangka menengah dan panjang.
Pembuatan sumur resapan wajib bagi rumah dan gedung. Pemerintah dapat memberi insentif dan panduan teknis.
Underground reservoir terbukti efektif di kota besar seperti Tokyo dan Kuala Lumpur dalam meredam banjir.
Perubahan pola pikir masyarakat adalah kunci keberhasilan jangka panjang dalam pencegahan banjir.
Banjir tidak akan terselesaikan tanpa kepemimpinan yang berani, konsisten, dan berbasis tata kelola yang baik.
Permasalahan banjir Jakarta hanya bisa diatasi melalui pendekatan terintegrasi antara kebijakan teknis, keberpihakan sosial, serta kesadaran kolektif masyarakat.
“Banjir bukan sekadar persoalan air, tapi juga soal keberanian mengambil keputusan yang berdampak jangka panjang,” pungkas Sugiyanto.(Z-10)
Berdasarkan pendataan BPBD Kota Cimahi, ada 11 rumah dan satu sekolah yang terdampak banjir di Kelurahan Utama
TOPAN Wipha menyebabkan hujan deras dan banjir besar di Filipina pada akhir pekan lalu.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved