Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
HUJAN deras yang mengguyur Kota Depok sejak Minggu (6/7) siang hingga malam menyebabkan banjir di delapan titik wilayah. Ketinggian air dilaporkan bervariasi antara 60 sentimeter hingga 1 meter.
Data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok mencatat sejumlah wilayah terdampak banjir cukup parah, terutama di kawasan Harjamukti, Cimanggis.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana DPKP Kota Depok Denny Romulo Hutauruk mengungkapkan berdasarkan data sementara ada delapan titik banjir.
Lokasi-lokasi banjir tersebut meliputi:
"Anggota kami telah merespons dan sudah berada di lokasi," kata Denny.
Meski banjir cukup tinggi, Denny menyatakan belum ada warga yang dievakuasi. " Belum ada, warga masih bertahan di rumah, namun kita tetap imbau untuk waspada," tutur Denny.
Denny menjelaskan, personel DPKP Kota Depok menerjunkan perahu karet untuk memudahkan proses evakuasi dan menyisir sejumlah titik mengevakuasi warga yang terjebak di lokasi banjir. "Saat banjir, kami berkoordinaai dengan PMI, kepolisian dan TNI. Karena ini kan malam hari, jadi harus hati-hati," tegas Denny.
Menurut Denny, banjir di Depok disebabkan debit air sungai meluap karena intensitas hujan tinggi dan limpahan air dari wilayah Bogor. "Ini kan karena luapan air kali seperti Kali Pesanggrahan, Kali Mampang, dan sejumlah kali lainnya," tutur Denny.
" Untuk jumlah kepala keluarga terdampak masih kami lakukan pendataan," ucap Denny.
Sementara itu, seorang warga Perumahan Raflesia, Widodo, mengaku banjir di rumahnya terjadi tiba-tiba setelah terdengar suara ledakan dari arah tembok.
“Saya mulai curiga karena wastafel saya tinggi, tiba-tiba ada suara ledakan, dan langsung banjir,” tutupnya (KG/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved