Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
INDIKASI ekonomi berdenyut kencang di Kepulauan Seribu ditandai menjamurnya homestay di sana.
Di Pulau Pramuka, misalnya.
Homestay tumbuh di antara padatnya permukiman di sana.
Umumnya mereka senga-ja menyewakan bagian kamar dari rumah tinggalnya.
Aktivitas masyarakat berjalan normal di dalamnya.
Wisatawan yang enggan bertanya, bakal kesulitan mencari homestay.
Sebab, sedikit yang memasang plang nama homestay.
Homestay yang ada biasanya menawarkan per satu unit rumah atau kamar.
Rohada, salah satu penyedia homestay di Pulau Pramuka sudah menggeluti usaha-nya sejak enam tahun lalu.
Tiap satu unit homestay, ia menawarkan harga di kisaran Rp300.000-Rp600.000 per malam.
"Dulu sih sedikit homestay di sini. Karena pengunjung makin ramai, warga rela menyewakan rumah mereka. Tapi, kalau Sabtu-Minggu atau tanggal merah, biasanya sudah penuh semuanya (homestay)," ungkapnya.
Bangunan utama rumah Rohada, yang letaknya di dekat dermaga Pulau Pramuka pun disewakan untuk wisatawan.
Tanah miliknya yang sebelumnya kosong pun sengaja dibangun sebagai rumah sewa harian.
"Di sini vila sedikit, hanya beberapa. Kalau tidak ada homestay, wisatawan juga pasti b-ngung. Saya saja lebih pilih geser tinggal ke rumah dalam (dari dermaga). Yang depan disewakan," katanya.
Menurutnya, bisnis homestay ini bakal bertahan dan berkembang.
Dengan sarana dan prasarana yang terus dibangun pemerintah, jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu bakal meningkat.
Dari pendataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Seribu, hingga Oktober 2016, tercatat sekitar 1.200 homestay di sana.
Satu hal yang perlu diwaspadai, ungkap Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Seribu, Muis Sudarmadi, ialah sampah.
"Harus dipikirkan jangan sampai mengganggu lingkungan." (DA/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved