Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
KOTOR dan kumuh kini tak bisa lagi dilekatkan pada Kali Ciliwung.
Bantaran kali hingga hitamnya air yang selama puluhan tahun kerap menjadi potret minus Ibu Kota itu kini telah berubah menjadi oase di tengah kerasnya kehidupan.
Seperti yang sering dilakukan oleh remaja Jalan Talang, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat.
Derasnya aliran air anak Kali Ciliwung itu sudah berkali-kali ditaklukkan Zainal, 14, bersama teman-temannya.
Remaja berkulit sawo matang itu tak gentar terjun ke kali dari tiang atas jembatan yang menjadi pembatas antara Jalan Salemba 1, Kelurahan Senen, dan Jalan Talang, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat.
Rona puas tersirat di wajah Zaenal saat tubuh mungilnya menyembul dari dalam air.
Rasa sejuk air kali langsung menghilangkan rasa gerahnya di tengah menyengatnya suhu Jakarta Sabtu (12/11) siang.
"Airnya dingin. Kalau gerah, kita sering langsung nyebur saja ke kali," ujar warga RT04/016, Jalan Talang, itu.
Anak sulung yang tengah duduk di kelas II SMP itu mengaku sering berenang di aliran Kali Ciliwung sepulang sekolah bersama teman sebayanya.
Apalagi sejak bantaran kali yang kini makin rapi dan cantik, Zaenal mengaku betah berlama-lama kongkow di pinggir kali.
Tak hanya Zaenal, beberapa anak sebayanya pun ikut mandi di aliran Kali Ciliwung. Suara tawa canda sesekali terdengar di antara mereka.
Sesekali, mereka pun unjuk atraksi saat melompat dari tiang atas jembatan setinggi 10 meter itu.
Atrasi itu pun mengundang perhatian sejumlah pengendara yang tengah melintas.
Mereka berhenti sejenak untuk sekadar mengabadikan momen tersebut.
Sebetulnya sampah masih terlihat di aliran Kali Ciliwung, seperti sampah plastik, popok bayi, kulit pisang, botol minuman, dahan pohon, hingga kardus bekas.
Namun, pemandangan itu masih jauh lebih baik ketimbang setahun sebelumnya, saat air kali berwarna hitam dan sampah menggunung di kaki jembatan.
Pembina Komunitas Talang, Arif Tanjung, menyampaikan, sebelumnya beragam sampah berat sering kali dijumpai.
Mulai dari ban bekas, lemari, kasur, hingga balai bambu menjadi pemandangan sehari-hari sungai itu.
Lelaki pegiat seni itu mengakui kini nasib Kali Ciliwung berangsur membaik.
Fasilitas yang dibuat Pemprov DKI Jakarta pun bisa dinikmati warga. (Gana Buana/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved