Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pemulihan Waduk Brigif Terkendala Rp29 Miliar

(Put/J-4)
11/11/2016 04:20
Pemulihan Waduk Brigif Terkendala Rp29 Miliar
(MI/ BARY FATHAHILAH)

WADUK Brigif termasuk waduk yang terbesar di Jakarta Selatan. Waduk itu disiapkan menjadi tempat rekreasi wisata air, embung, dan sarana multifungsi masyarakat. Sayangnya, pembangunan waduk itu masih terkendala oleh pembebasan lahan. Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan penggarapan waduk itu masih menunggu APBD perubahan 2016 untuk pencairan anggaran. "Tinggal menunggu APBD perubahan 2016 kelar," kata Teguh beberapa waktu lalu.

Menurut Teguh, masih ada sekitar 49 peta bidang seluas 1 hektare yang belum dibebaskan. Nilai ganti rugi lahan mencapai Rp29 miliar. Setelah lahan dibebaskan, kata dia, tanah langsung dikeruk dan dipasang pembatas tembok. "Mudah-mudahan kelar setelah APBD-P keluar anggarannya," kata Teguh. Dinas Tata Air DKI Jakarta tahun ini berencana memaksimalkan fungsi tiga waduk besar di Jakarta Selatan untuk meredam banjir.

Tiga waduk tersebut ialah Waduk Rawaminyak, Jagakarsa, dan Waduk Brigif. Selanjutnya waduk itu akan ditata menjadi tempat wisata, ruang terbuka hijau, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), dan berbagai fasilitas publik lainnya. Johari, 63, warga setempat, berharap pemerintah bisa segera mempercepat pembebasan lahan agar ada kepastian bagi warga.

Selain itu, ia menilai fungsi waduk sangat penting agar beberapa daerah langganan banjir dari Kali Krukut tidak lagi tergenang. "Setahu saya Cilandak dan Pondok Labu langganan banjir dari Kali Krukut. Cepatlah diselesaikan, supaya warga di sana tidak kebanjiran," kata Johari.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya