Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Bisnis Ojek pun Ada yang Syariah

Minanty Ayu P/J-1
25/9/2015 00:00
Bisnis Ojek pun Ada yang Syariah
(MI/PANCA SYURKANI)
TREN bisnis ojek di Jakarta kini berkembang pesat.

Bahkan ada pengusaha bisnis ojek yang mengusung konsep islami, seperti Ojek Syariah dan Ojek Syar'i.

Ojek Syariah merupakan perkumpulan ojek pangkalan di daerah Tebet Dalam IV, Jaksel.

Adapun Ojek Syar'i berpusat di Surabaya, tapi sudah berkembang ke Joglo, Jakbar.

Ojek Syariah menyisihkan sebagian penghasilan mereka untuk disumbangkan ke korban banjir, panti asuhan, serta kotak amal masjid.

Wilayah yang mereka bantu ialah di Tebet hingga Kampung Melayu.

Ojek Syariah terbentuk sejak 2010, dengan 12 armada. Tarif yang diberikan ialah negosiasi.

"Ya, contohnya dari Tebet ke Sudirman bisa Rp25 ribu-Rp35 ribu," ujar Fahmi, pengendara Ojek Syariah.

Ojek Syariah beroperasi mulai pukul 06.00-21.00.

Penumpang mereka kebanyakan ialah anak sekolah serta penghuni Cervino Village Apartment.

Uniknya, pelanggan Ojek Syariah diperbolehkan mengutang, dengan konsep saling percaya yang diterapkan para pengemudi.

"Ada suatu kejadian, seorang bapak naik ojek saya di malam hari. Sampai tempat tujuan ternyata uangnya habis, jadi saya kasih gratis saja," kata Fauzi, 42, pengendara Ojek Syariah.

Namun, sejak bergabung ke Ojek Syariah, penghasilan Fauzi meningkat 50%-70%.

Dalam satu hari, Fauzi mendapatkan uang Rp200 ribu-Rp300 ribu.

Dari penghasilannya itu, Fauzi menyisihkan Rp5.000 untuk keperluan pangkalan ojek.

Lalu Rp25 ribu-Rp100 ribu disisihkannya untuk kebutuhan syariah yang akan disumbangkan.

Adapun Ojek Syar'i khusus diperuntukkan bagi penumpang perempuan.

Ojek Syar'i didirkan pada 10 Maret 2015 oleh Evilita Adriani dan Reza Jamir.

Pengemudi Ojek Syar'i harus berkerudung, pakaian tidak ketat, memiliki SIM C, dan minimal pengalaman berkendara dua tahun serta motor yang layak pakai.

Pengemudi pun juga mendapatkan fasilitas asuransi, atribut jaket, dan helm untuk penumpang.

Evi awalnya menggunakan modal Rp2 juta yang diberikan tantenya sebagai investor.

Kemudian bisnis berkembang dengan mengumpulkan para pengemudi ojek perempuan.

Pengemudi Ojek Syar'i dalam satu bulan dapat penghasilan bekisar Rp2 juta-Rp3 juta.

Adapun pemesanan jasa Ojek Syar'i melalui telepon atau aplikasi Whatsapp.

Menurut rencana, aplikasi berbasis Android bagi Ojek Syar'i akan diluncurkan.

Reza mengatakan bisnisnya itu dibuat supaya penumpang perempuan merasa aman dan nyaman.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya