Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Kampung Pulo, Ikon Banjir yang Kini Bebas Banjir

Nicky Aulia Widadio
03/11/2016 05:15
Kampung Pulo, Ikon Banjir yang Kini Bebas Banjir
(MI/Panca Syurkani)

SEMPAT menyandang status sebagai ikon banjir Jakarta selama bertahun-tahun, kini kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, sudah terbebas dari banjir sejak Kali Ciliwung yang melintasi kawasan itu dinormalisasi.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur Yazied Bustomi mengatakan, saat ini Kampung Pulo dapat dikatakan tak lagi rawan banjir.

"Dulu, begitu debit air di Bendungan Katulampa meninggi, Kampung Pulo pasti terendam banjir. Sekarang sudah tidak ada lagi. Kalaupun ada, itu genangan dan bisa ditangani dengan satu mobil pompa," kata Yazied.

Di sepanjang kali kini telah dibangun sheet pile atau dinding turap yang berfungsi sebagai penahan tanah dari longsor.

Tinggi sheet pile di atas permukaan air dalam kondisi normal mencapai 1 meter sehingga air kali tak akan tumpah ke permukiman meski debit air sedang tinggi.

Di sepanjang bibir kali juga dibangun beberapa pintu air untuk mencegah masuknya air kali ke sistem drainase permukiman warga.

Namun, saat debit air rendah, pintu air dibuka agar saluran pembuangan air warga dapat mengalir ke kali.

"Sekarang sudah bisa kita bilang enggak lagi rawan. Dulu bisa sampai setinggi rumah banjirnya. Sekarang kalaupun masih banjir, paling-paling cuma di jalan dan semata kaki," ujar Yazied.

Masih munculnya genangan di kampung itu, sambungnya, karena Kampung Pulo berada di permukaan tanah yang lebih rendah daripada kawasan permukiman di sekelilingnya.

karena itu, Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur telah menyiagakan sebuah mobil pompa yang setiap harinya terparkir di jalan inspeksi pinggir kali.

Mobil pompa air mulai bekerja ketika area permukiman penduduk mulai tergenang air lantaran hujan.

Dengan kecepatan menyedot air hingga 500 liter per detik, genangan air dibuang ke Kali Ciliwung.

"Kita siagakan di sana satu unit. Jadi begitu ada genangan sedikit langsung bisa dieksekusi, enggak menunggu sampai banjir tinggi. Siaga 1x24 jam," tambah Yazied.

Ke depannya, Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur bersama Dinas Tata Air DKI Jakarta telah berencana membangun rumah pompa di area pemukiman itu.

Rumah pompa bertujuan menggantikan peran mobil pompa air yang bersifat portabel.

"Jadi kita ingin di sana ada rumah pompa yang permanen," jelas Yazied.

Sayangnya, rencana tersebut belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat lantaran anggarannya belum masuk dalam APBD 2016.

Ia memperkirakan rencana tersebut baru bisa diwujudkan pada 2017 mendatang.

"Selain anggarannya belum dimasukkan, pembangunan pompa air kan juga butuh pembebasan lahan. Ini yang biasanya memakan waktu," pungkasnya.


Bukan bocor

Saat dihubungi di kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC), Bastari, mengatakan masih adanya genangan di Kampung Pulo bukan disebabkan bocornya dinding sheet pile.

"Genangan itu bukan karena dinding sheet pile bocor karena di balik sheet pile masih ada tanah dan retaining wall di belakangnya. Mungkin genangan itu dari pintu air yang terganjal sampah atau karet seal pintu air yang sudah aus," kata Bastari.

Ia pun menjanjikan di kawasan tersebut akan dibangun pompa permanen untuk mencegah genangan.

Terlebih wilayah Kampung Pulo memang memiliki kontur tanah yang rendah.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan menambahkan, sejauh ini belum ada masyarakat ataupun aparat dari RT, RW, lurah, hingga camat yang melaporkan adanya genangan yang mengkhawatirkan setiap turun hujan di Kampung Pulo.

Karena itu, pihaknya tak akan mengadukan masalah genangan itu ke BBWSCC. (Put/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya