KENDATI aktivitas perdagangan belum seramai musim haji tahun-tahun sebelumnya, oleh-oleh haji mulai dilirik sebagian masyarakat yang keluarganya tengah menunaikan ibadah rukun Islam kelima. Mereka berpendapat berbelanja oleh-oleh di Tanah Air lebih simpel ketimbang harus repot-repot membawa barang bawaan dari Tanah Suci.
Nia, 32, warga Kedaung, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, ialah salah seorang konsumen yang sengaja datang ke kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk mencicil kebutuhan oleh-oleh kakaknya yang saat ini tengah menunaikan ibadah haji. Menurut rencana, barang-barang yang dibeli akan dibagikan ke kerabat setelah kakaknya kembali ke Tanah Air.
"Kakak saya dan istrinya sekarang sedang beribadah haji. Jadi saya yang di rumah mulai menyiapkan oleh-oleh yang dibeli di sini (Tanah Abang)," kata Nia, Sabtu (19/9).
Oleh-oleh yang dibeli di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, itu akan dibagikan ke tetangga dan kerabat. Oleh-oleh juga dibeli di Tanah Suci, tetapi jumlah sedikit. "Oleh-oleh yang dibeli di sana (Tanah Suci) khusus buat keluarga. Bukannya ingin membeda-bedakan, tapi kalau beli di sana semua, bawanya repot. Belum lagi bawa koper pakaian," tuturnya.
Nia mengaku tidak tahu berapa perbedaan harga oleh-oleh yang dibeli di Tanah Abang dengan yang dibeli di Tanah Suci. Apalagi, alasan utama membeli oleh-oleh di Tanah Abang bukan karena pertimbangan harga. "Mungkin juga di Tanah Abang (harganya) lebih mahal. Barang-barangnya harus diimpor dari Arab Saudi. Tapi kan kalau beli di sana, repot, karena jauh-jauh harus membawa barang belanjaan berat," ucapnya.
Ia mengakui barang yang dibutuhan sebagai oleh-oleh dari Tanah Suci dapat ditemukan di Tanah Abang. Barang yang umumnya dibawa jemaah haji Indonesia antara lain kurma, kismis, kacang arab, air zam-zam, dan pacar kuku.
"Barang yang dibeli di Tanah Suci sama seperti yang dijual di Tanah Abang. Bedanya, rasa puasnya saja lebih besar bila oleh-oleh itu dibeli di sana (Tanah Suci)," ungkapnya.
Yuli, 28, warga Kemanggisan, Jakarta Barat, membeli sejumlah oleh-oleh haji di Tanah Abang dilatarbelakangi aturan maskapai penerbangan terkait dengan batas maksimum bagasi. "Kalau enggak salah, barang bawaan maksimum cuma boleh 30 kg-40 kg. Jadi kalau semua oleh-oleh dibeli di Tanah Suci, tidak bisa banyak," kata perempuan itu. (DA/J-2)