Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pedagang Menanti hingga Jemaah Kembali

MI/DENI ARYANTO
22/9/2015 00:00
Pedagang Menanti hingga Jemaah Kembali
(MI/ARYA MANGGALA)
BERBARENGAN dengan musim ibadah haji setiap tahun, hampir seluruh jemaah yang baru kembali ke Tanah Air setelah menunaikan rukun Islam kelima membawa oleh-oleh. Karena itu, tidak hanya pusat penjualan buah tangan Mekah, Madinah, dan Jeddah yang diserbu jemaah, tetapi juga sejumlah tempat di negara asal.

Salah satu pusat penjualan oleh-oleh para jemaah haji di Jakarta yang selalu ramai berada di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di tempat itu, aneka kurma, anggur kering atau kismis, aneka kacang, air zam-zam, pacar, hingga suvenir yang biasa dibawa masyarakat sepulang menjalankan ibadah haji ataupun umrah dapat ditemukan dengan mudah.

Lokasinya berada di tepi Jalan KH Mas Mansyur. Di tempat tersebut, pedagang menjajakan barang dengan menggunakan lapak permanen ataupun hanya beratap tenda, bahkan ada yang berbaur dengan jajaran kendaraan yang parkir secara liar.

Pada musim ibadah haji seperti sekarang, hampir semua pedagang tidak henti-hentinya menawarkan barang dagangan kepada yang melintas. Namun, menurut beberapa pedagang, pada musim haji kali ini, usaha mereka tidak selaris tahun-tahun sebelumnya. Padahal, waktu kepulangan jemaah haji semakin dekat.

"Bila dibandingkan dengan hari biasa, memang penjualan (oleh-oleh haji) sedikit lebih ramai. Namun bila dibandingkan dengan musim haji tahun-tahun sebelumnya, belum ramai," kata Rian, 36, salah satu pedagang oleh-oleh haji di Jalan KH Mas Mansyur, Sabtu (19/9).

Menurut pedagang yang telah belasan tahun berjualan di kawasan itu, kurma menjadi oleh-oleh paling diburu konsumen pada hari biasa ataupun musim haji. Pada hari biasa, omzetnya bisa mencapai Rp5 juta per hari, sedangkan pada musim haji kali ini, kendati mengalami peningkatan, tidak setinggi musim haji lalu.

"Masuk musim haji sekarang, paling dapat Rp6 juta sampai Rp7 juta per hari. Padahal, tahun sebelumnya paling sedikit bisa dapat dua kali lipat," kata dia.

Laki-laki itu mengakui kali ini semua harga dagangannya memang naik, yakni sekitar 5% sampai 10% dari harga normal. Kurma madinah dijual dengan harga Rp70 ribu per kilogram (kg), madinah madu Rp40 ribu, dan kurma tunisia Rp50 ribu per kg. Sementara itu, kacang arab seharga Rp55 ribu per kg, kismis Rp70 ribu, air zam-zam Rp500 ribu per 5 liter, pacar kuku Rp50 ribu per kotak, dan tasbih kayu ukuran sedang seharga Rp10 ribu.

Sepinya pembeli juga diungkapkan Ombi, pedagang lainnya. Ia bahkan merasa pada musim haji kali ini penjualan barang justru sedikit berkurang bila dibandingkan dengan hari biasa. "Hari ini saja belum ada yang beli. Kalau hari biasa ada saja yang beli karena banyak juga berangkat umrah," tuturnya.

Awas palsu
Meski demikian, Ombi tetap optimistis hari baik yang diharapkannya pada musim haji tahun ini  bakal didapat. Ia menargetkan penjualan akan meningkat menjelang waktu pemulangan jemaah haji.

Terkait dengan kekhawatiran konsumen atas isu beredarnya air zam-zam palsu di kawasan pusat oleh-oleh tersebut, Rian ataupun Ombi meminta konsumen agar berhati-hati.

Menurut Rian, banyak cara untuk membedakan air zam-zam asli dan palsu. Cara pertama yakni dengan mengetes keaslian air zam-zam menggunakan alat bernama TDS. Jika asli, derajat air ada di angka 500, sedangkan yang palsu jauh di bawah 500. "Air zam-zam asli seharga Rp500 ribu hingga Rp600 ribu per 5 liter," ungkapnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya