Ajakan Kencan dari Pengojek Daring

Akmal Fauzi/J-1
17/9/2015 00:00
Ajakan Kencan dari Pengojek Daring
(MI/PANCA SYURKANI)
FENOMENA ojek daring tengah digandrungi masyarakat. Tak terkecuali para kawula muda. Ingin bepergian ke tempat tujuan, cukup menyentuh aplikasi ojek yang ada di ponsel pintar. Tak berselang lama ojek pun siap mengantar.

Namun, layanan itu tidak melulu berbuah cerita manis. Cerita risih justru keluar dari para pengguna, terutama perempuan muda. Data privasi penumpang, seperti nama dan nomor telepon, disalahgunakan pengemudi ojek. Rayuan hingga mengajak kencan pun dilancarkan.

Ade Putri, 25, salah satunya. Pengguna jasa Go-Jek itu mengeluhkan pengemudi yang dirasa mengganggu privasinya. "Kejadian seminggu lalu, saya order dari Stasiun Tangerang Lama ke Pamulang. Sampai saat ini saya diteror SMS dan telepon," katanya.

Tak ada curiga awal Ade diantarkan pengemudi Go-Jek. Namun, sesampainya ia di rumah, pengemudi itu menawarkan jasa ojek pribadi. Namun, tawaran itu ditolaknya.

"Setelah itu, keesokan harinya tuh pengemudi Go-Jek telepon saya. Saya enggak angkat karena awalnya saya enggak tahu itu nomor siapa. Kemudian dia (kirim) SMS, dia tulis begini, 'Ade pulang jam berapa? Nanti pulang bareng abang ya'. Gila, enggak, sih? Enggak sopan," ujarnya.

Teror itu pun berlangsung berhari-hari. Bahkan, saat berbincang dengan Media Indonesia kemarin, SMS dari pengemudi itu pun kembali diterima Ade. Isinya dia memaksa untuk menjadi ojek pribadi.

"Lama-lama saya stres. Saya sudah lapor ini ke pihak Go-Jek. Saya merasa terganggu. Ganjen banget sih tuh orang," ucapnya kesal.

Hal serupa dialami Diana, 24. Ia mengaku pernah mendapat rayuan dari pengemudi ojek Grab Bike. Selain mengirim SMS dan menelepon, pengemudi itu sempat mengajaknya ke salah satu tempat makan.

"Ya saya tolaklah. Saya lagi buru-buru, diajak makan. Pakai bilang, 'Jangan lupa makan yah, nanti sakit'. Belum lagi ucapan 'Selamat malam, selamat istirahat'," ujar pegawai swasta yang bekerja di Matraman, Jaktim, itu.

Head of Marketing of Grab Taxi Indonesia, yang menaungi aplikasi ojek online Grab Bike, Kiki Rizky mengatakan sebelum keluhan itu mulai muncul, pihaknya sudah mengantisapasi ihwal kebocoran privasi para penumpang.

"Tentu privasi penumpang bagi kami amat sangat penting," kata Kiki.  Namun, ia tidak memungkiri masih adanya pengemudi nakal yang menyalahgunakan aplikasi untuk kepentingan di luar pekerjaan.

"Ada satu kasus, memang, yang bermaksud untuk menggoda. Di social media juga sudah ramai. Kami tindak lanjuti dengan tutup akun pengemudinya. Keamanan dan kenyamanan penumpang bagi kami itu bukan main-main," kata Kiki.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya