Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
GELANGGANG Olahraga Remaja (GOR) Soemantri Brodjonegoro di kawasan Ku-ningan, Jakarta Selatan, dipenuhi ribuan warga dari sejumlah rumah susun sewa (rusunawa) di Ibu Kota, Minggu (23/10). Kali ini mereka berkumpul bukan untuk mengikuti undian unit hunian seperti ketika pertama kali mereka tinggal di rumah vertikal tersebut. Warga dari berbagai usia tumpah ruah ke GOR tersebut untuk menghadiri acara puncak Jakarta Rusun Festival (JRF) 2016.
Dalam acara puncak JRF yang diselenggarakan untuk kedua kali itu mereka disuguhi penampilan para finalis lomba tari. Digelar pula pertandingan final sepak bola sekaligus penyerahan hadiah kepada para pemenang. JRF tahun ini memang menambah dua jenis lomba, yakni lomba tari dan menggambar. Saat pertama kali digelar pada tahun lalu, festival hanya dimeriahkan dengan pertandingan sepak bola antarrusunawa. Ketika itu, tim juara pertama diberangkatkan ke Barcelona, Spanyol, kota asal salah satu tim terbaik sepak bola dunia, FC Barcelona.
Salah seorang warga Rusunawa Tipar Cakung, Jakarta Timur, Iin, 37, sangat gembira karena anak sulungnya menjadi juara harapan 1 lomba tari pada JRF kali ini. Ia merasa latihan tari yang diikuti putrinya dua kali seminggu di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rusun Griya Tipar Cakung (RGTC) tidak sia-sia. "Anak saya rutin ikut latihan tari di RPTRA setiap Selasa dan Kamis. Kegiatannya belum lama, baru sejak RPTRA diresmikan," kata Iin saat mengantar anaknya berlomba. Ia pun sangat mendukung hadirnya RPTRA karena anak-anak penghuni rusun kini bisa memanfaatkan waktu mereka untuk berbagai kegiatan positif.
Pengelola RPTRA setempat selain menyelenggarakan latihan menari juga mengelola perpustakaan yang tidak pernah sepi pengunjung. Demikian halnya aula yang ada di RPTRA yang selalu dimanfaatkan warga untuk berkumpul dan berinteraksi. "Sekarang selain ada les tari, juga ada latihan karate dan bim-bingan belajar. Kegiatan yang sangat positif. Anak-anak pun jadi tak lagi main enggak jelas ke mana-mana. Semua bisa beraktivitas positif di RPTRA," ujar Iin.
Agenda tetap
Bagi warga rusun, JRF yang diselenggarakan Provinsi DKI Jakarta bersama Yayasan Cahaya Kasih Tunas Bangsa itu membuat mereka merasa 'naik kelas'. Sebelum direlokasi ke rusunawa dan masih tinggal di kawasan kumuh, bantaran sungai, rel kereta, dan permukiman liar lainnya, mereka tidak pernah mengenal festival, kecuali lomba antar-RT yang digelar setahun sekali saat perayaan HUT kemerdekaan RI.
Apalagi, berbagai aktivitas dan fasilitas di RPTRA mereka peroleh secara gratis. Karena itu, warga berharap JRF bisa terus digelar dan menjadi agenda tahunan warga rusunawa. "Karena sudah ada les di RPTRA, lebih baik lagi kalau lombanya pun terus ada. Jadi, anak-anak makin semangat mengikutnya. Siapa tahu mereka kelak jadi penari profesional," kata Iin yang semula tinggal di rumah petak sekitar Pasar cakung.
Hal senada dikatakan Sri Tatun, 35, warga Rusunawa Cipinang Besar Selatan, yang juga datang mengantar anaknya yang menjadi juara 2 lomba menari. Bahkan, eks warga Bidara Cina itu berharap acara yang digelar dalam JRF lebih variatif, antara lain diselenggarakan juga bazar hasil karya para penghuni rusun. (J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved