IMPIAN warga Jakarta menaiki kereta monorel pupus sudah.
Tiang-tiang beton yang sudah dibangun di sepanjang Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan, bakal menjadi tiang kereta ringan atau light rail transit (LRT).
Ratusan tiang tersebut awalnya merupakan tiang yang akan dijadikan sebagai fondasi landasan rel monorel pada 2007.
Tiang itu dibangun oleh salah satu BUMN yang bekerja di bidang konstruksi, PT Adhi Karya, yang bekerja sama dengan PT Jakarta Monorail (JM).
Namun, pembangunan monorel itu hingga saat ini mangkrak dan belum berlanjut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun memberi sinyal untuk menyudahi proyek tersebut.
Awal mangkraknya proyek transportasi massal itu muncul akibat PT JM memiliki desain depo sekaligus stasiun kereta di kawasan Tanah Abang dan dekat Waduk Setiabudi, Jakarta Pusat.
Mantan Bupati Belitung Timur itu sangat tidak setuju dengan hal itu karena mengancam arus lalu lintas dan keselamatan waduk.
Selain itu, ketidaksetujuan Ahok atas jalannya proyek tersebut juga disebabkan PT JM tidak mampu menyediakan modal sebesar 30% dari total dana yang diperlukan.
Lantaran itu, Ahok pun memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan proyek monorel dan akan menyerahkan tiang-tiang itu kepada PT Adhi Karya untuk dijadikan tiang kereta ringan atau light rail transit (LRT).
"Sudahlah, bye bye. Sudah tidak ada cerita sudah. Nanti tiang-tiang akan digunakan Adhi Karya untuk LRT," kata Ahok di Balai Kota, kemarin.
Sambil tersenyum, Ahok mengaku sudah mengirimkan surat tanda tidak mau melanjutkan lagi proyek tersebut ke PT JM.
Kalaupun PT JM akan meminta pembukaan diskusi mengenai pengubahan desain depo, Ahok menegaskan sudah menutup pintu negosiasi dengan PT JM.
"Saya bukannya putus kontrak. Saya cuma katakan kontrak Anda dari dulu sudah selesai. Tidak ada negosiasi," ujar Ahok sembari tersenyum.
Sebaliknya, bagi Direktur PT JM Sukmawati Syukur tidak semudah itu.
Menurutnya, masih terjadi perdebatan soal kepemilikan tiang-tiang yang telah dibangun tersebut.
Dia juga penasaran soal lokasi depo LRT.
Sebab, mengapa usulan desain depo yang ia ajukan tidak bisa disetujui Ahok, sementara depo kereta LRT yang dibangun Adhi Karya dan PT Jakpro mendapat persetujuan semua pihak.
Sebagaimana diketahui, proyek monorel digagas sejak era Sutiyoso dan mangkrak sejak 2007 karena dihentikan oleh Fauzi Bowo.
Joko Widodo yang menggantikan Foke pada 2013 menghidupkan lagi proyek monorel yang tertunda itu.
Pada tahun ini Ahok resmi menghentikan kembali proyek monorel itu.