Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Kakek Mukhlis Raup Rp90 Juta dari Mengemis

MI
12/10/2016 09:10
Kakek Mukhlis Raup Rp90 Juta dari Mengemis
(Ilustrasi/MI/Usman Iskandar)

AKSI Mukhlis, 64, seorang kakek yang kedapatan mengemis di kolong jalan layang Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berakhir setelah ditangkap petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) atau pasukan ungu dari Dinas Sosial DKI Jakarta pada sore kemarin. Setelah ditanyai cukup lama dan sempat tidak mau mengaku, petugas pun terpaksa menggeledah kakek itu.

Berikutnya, petugas pun dibuat geleng-geleng kepala. Mereka terperangah lantaran dari celana Mukhlis ditemukan uang Rp90 juta yang merupakan hasilnya mengemis.

"Dia bilang itu hasilnya mengemis selama enam tahun di Jakarta. Dia menargetkan dapat Rp150 juta, baru mau pulang ke kampung. Jadi masih kurang Rp60 juta lagi untuk dibawa pulang," terang Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, kemarin.

Uang tersebut berupa pecahan seratus ribu yang mencapai Rp80 juta, pecahan lima puluh ribu (Rp10 juta), dan pecahan uang logam (Rp250 ribu).

Uang itu didapat pengemis asal Padang, Sumatra Barat, itu dengan berkeliling permukiman di sekitar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Modalnya hanyalah baju dan celana robek yang sudah kumal guna mengundang belas kasihan orang lain.

Lalu bagaimana dia menyimpan uang Rp90 juta hasil 'jerih payahnya' itu?

"Karena dia tak punya tempat tinggal dan berpindah-pindah, dia selalu membawa semua uangnya itu ke mana pun dia pergi. Caranya dengan memakai baju dan celana berlapis-lapis sehingga banyak kantong untuk memuat semua uangnya. Ada-ada saja caranya," terang Mursidin sambil tersenyum.

Saat diperiksa petugas, Mukhlis mengenakan tiga lapis celana model kargo yang memiliki banyak kantong. "Di setiap kantong itu uangnya di simpan. Di celana yang paling dalam pecahan Rp100 ribu, lapis kedua pecahan Rp50 ribu, dan lapis terluar uang logam dan uang Rp10 ribuan," papar Mursidin.

Ketika ditanya petugas bagaimana cara Mukhlis bisa mendapatkan uang pecahan seratus ribu begitu banyak, ia menjawab setiap kali dapat uang hingga Rp1 juta atau Rp2 juta, ia langsung menukarkannya ke bank.

Petugas awalnya curiga, apakah benar uang itu hasil mengemis atau tindakan kriminal. Ketika ditanya seperti itu, Mukhlis marah besar dan mengancam akan memerkarakan petugas itu ke polisi.

"'Enak saja, ini uang halal, bukan hasil mencuri. Saya laporkan kamu nanti ke polisi' begitu dia mengancam petugas yang memeriksanya," kata Mursidin.

Saat ini, Mukhlis ditempatkan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat. Meski berada di panti, petugas tak mau mengutak utik uang miliknya.

"Itu uang dia, biar saja dia yang menyimpan. Petugas juga enggak mau dititipi uang sebanyak itu," jelas Mursidin. (Putri Anisa Yuliani/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik