Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
JUMLAH warga yang bisa menaiki bus Trans-Jakarta secara gratis terus bertambah seiring dengan perluasan layanan transportasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Mereka yang bisa menumpang transportasi massal ikon Ibu Kota itu tanpa harus mengeluarkan biaya bukan lagi hanya pelajar, penghuni rumah susun, anggota veteran, dan manula.
Kebijakan itu diberlakukan antara lain untuk memberikan kemudahan transportasi sekaligus mengurangi pengeluaran mereka. Layanan gratis itu diberikan bersamaan dengan pemberlakuan Jakcard Combo serta TJ Card. Kedua kartu itu berfungsi sebagai uang elektronik yang dikeluarkan Bank DKI dan mulai berlaku pada 17 Oktober dan 1 November mendatang. Alat pembayaran itu sekaligus berfungsi untuk tap in dan tap out di halte-halte Trans-Jakarta.
Pemegang Jakcard Combo yang bisa naik bus tanpa harus mengeluarkan ongkos ialah PNS DKI Jakarta dan pensiunan, tenaga kontrak yang bekerja di Pemprov DKI, serta karyawan swasta tertentu (gaji sesuai dengan upah minimum provinsi/UMP yang disalurkan melalui Bank DKI).
Selain itu, Jakcard Combo, yang dapat berfungsi sebagai kartu ATM tersebut, mengakomodasi dua kategori penumpang khusus lainnya yang sudah terlebih dahulu mendapatkan layanan gratis itu, yakni pelajar pemegang kartu Jakarta pintar (KJP) dan penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
"Jakcard Combo harus ditukarkan di Bank DKI karena itu kan (berfungsi sebagai) kartu ATM juga," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Warga yang boleh naik bus Trans-Jakarta secara gratis dengan syarat memiliki TJ Card ialah manula ber-KTP DKI (usia 60 tahun ke atas), kaum disabilitas, anggota veteran Republik Indonesia yang memiliki kartu legiun veteran, dan pemegang kartu perlindungan sosial (KPS) Jabodetabek.
Warga pemegang KTP Kabupaten Kepulauan Seribu yang sebelumnya sudah mendapat akses gratis Trans-Jakarta, bila ingin terus mendapatkan layanan itu, harus memiliki TJ Card. Penggunaan dua jenis uang elektronik itu sekaligus bisa digunakan PT Trans Jakarta untuk melacak rute yang paling diminati dan kuantitas bus yang dibutuhkan.
"Gunanya tap in dan tap out. Kita bisa tahu orang perginya dari mana ke mana saja. Paling banyak warga naik dari mana dan turun di mana. Dari situ kita bisa buat rute langsung sehingga masyarakat enggak harus berganti-ganti angkutan. Ini lebih hemat dan efisien," katanya.
Tukarkan ATM
Humas PT Trans Jakarta Prasetya Budi mengatakan warga yang mendapat layanan gratis menggunakan JakCard Combo harus menukar kartu ATM Bank DKI mereka dan mengaktifkannya sebelum 17 Oktober. Jika sudah memiliki kartu tetapi belum aktif, aktivasi bisa dilakukan di Bank DKI. "Sebelum 17 Oktober pelanggan bisa tetap memanfaatkan layanan gratis dengan menunjukkan KTP maupun KJP," terangnya.
Sementara itu, penumpang dengan syarat wajib memiliki TJ Card harus terlebih dahulu mendaftar ke tenant yang berada di halte Trans-Jakarta mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB. Tenant yang melayani itu di antaranya berada di Halte Glodok (Koridor 1), Kalideres (Koridor 2 dan 3), Pasar Pulogadung (Koridor 4), Matraman 1 (Koridor 5), Kampung Melayu (Koridor 5, 7, dan 11), Ragunan (Koridor 6), PGC 2 (Koridor 9A dan 10), Duri Kepa (Koridor 8), Slipi Petamburan (Koridor 9), dan Halte Tanjung Priok (Koridor 10 dan 12).
Indah, 35, salah satu pekerja kontrak di lingkungan Balai Kota DKI, mengaku senang dengan kebijakan itu. Warga Kota Tangerang itu mengaku harus berganti moda transportasi tiga kali untuk sampai di kantornya. "Kalau naik Trans-Jakarta gratis, lumayan menutupi tarif kereta yang sekarang malah naik," ujarnya. (J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved