Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat Ingrid Kansil akan memperjuangkan persoalan banjir di Bekasi dan Depok. Menurutnya, fenomena ini harus segera diselesaikan, mengingat sudah menjadi bencana musiman.
Baca juga : Hujan Lebat Sejak Jumat, 7 RT Wilayah Jakarta Barat Terendam Hingga 1 Meter
Sebagai caleg yang ditugaskan di Dapil Jawa Barat (Jabar) VI, yakni Kota Bekasi dan Depok, Ingrid sudah berkeliling ke sejumlah tempat di masa kampanye yang ditentukan KPU. Berbagai macam keluhan ia dapati selama menjumpai masyarakat, salah satunya banjir.
"Masyarakat mengeluhkan kali di sekitar tempat tinggal mereka kurang memiliki drainase yang baik. Dampaknya, warga selalu kebanjiran ketika musim penghujan datang," tutur Ingrid dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (7/1).
Persoalan lainnya adalah sanitasi dan air bersih yang terbatas. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu tak bisa menutupi kesedihannya ketika mendengar masih ada warga di sekitaran Ibu Kota yang masih kesulitan mengakses air bersih. "Semua aspirasi dari warga, insyaallah akan saya akomodir. Bagi saya, ini sangat miris sekali. Karena setiap musim penghujan pasti daerah mereka banjir. Ini sudah terjadi dari tahun ke tahun lho," sesal Ingrid.
Dengan kondisi saat ini, tentu tidak banyak yang bisa Ingrid perbuat. Namun, ia berencana menghubungi Pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah setempat, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menindaklanjuti persoalan warga. "Solusi yang dapat saya berikan saat ini adalah menghubungi institusi terkait, seperti Pemda dan Kementerian PUPR untuk memberikan perhatiannya terhadap permasalahan banjir, drainase, dan air bersih di Bekasi," janji Ingrid.
Ternyata, permasalahan serupa juga didapati ketika turun ke wilayah Depok. Hampir setiap wilayah yang ia kunjungi di Kota Belimbing ini kurang memiliki drainase yang baik, sehingga ketika hujan, banjir selalu melanda. "Di Kota Depok juga sama. Saya mendapatkan masukan dari warga bahwa banjir selalu datang ketika musing penghujan. Ini merupakan permasalahan tahunan yang ternyata belum selesai," kata Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) ini.
Dengan berbagai persoalan tersebut, Ingrid menganggap Pemerintah perlu segera membangun sistem drainase yang terintegrasi dengan tata kelola kota yang baik. Karena dengan cara seperti ini, banjir yang menghantui warga bisa teratasi. "Saya harap Pemerintah bekerja secara konkret. Bukan hanya mengecek, lalu tidak ditindaklanjuti. Dengan era keterbukaan informasi saat ini, saya yakin Pemerintah mengetahui kondisi ini. Tapi faktanya belum juga teratasi," kritiknya.
Sebab itu, Ingrid berjanji kepada warga Kota Bekasi dan Depok akan memperjuangkan persoalan ini sampai tuntas ketika terpilih menjadi anggota DPR RI. "Jika amanah warga diberikan ke saya, insyallah akan saya perjuangkan di parlemen," pungkasnya. (RO/B-4)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved