Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Disdik DKI Bekerja Sama dengan Smarteschool Kembangkan Program Kewirausahaan

Abdillah M Marzuqi
27/10/2022 22:08
Disdik DKI Bekerja Sama dengan Smarteschool Kembangkan Program Kewirausahaan
DINAS Pendidikan DKI Jakarta bekerja sama dengan platform digital Smarteschool(MI/ HO)

DINAS Pendidikan DKI Jakarta bekerja sama dengan platform digital Smarteschool untuk mengembangkan program kewirausahaan dalam jenjang pendidikan SMK. 

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana mengungkapkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta memang harus berpikiran terbuka, berkolaborasi, dan inovatif di era digital. Menurutnya, globalisasi adalah kesempatan.

“Saat ini Indonesia membutuhkan banyak leader-leader atau pemimpin yang tangguh bekerja untuk kepentingan luas. Dan bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk bersama memajukan daerah dan mendorong perekonomian,” terangnya

Nahdiana mengungkapkan fungsi dinas pendidikan adalah mewujudkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas untuk semua. Kerja sama itu juga dalam rangka memenuhi fungsi tersebut.

“Melalui Workshop Go Enterpreneur Nasional dengan tema Get to Creative Entrepreneur, kita dapat ungkapkan kreatifitas, inovasi serta kita kembangkan potensi anak bangsa,” tegasnya.

Nahdiana mengajak generasi muda untuk mengikuti kegiatan workshop tersebut untuk bisa meningkatkan kemampauan wirausaha Indonesia di kancah internasional.

“Saya berharap acara go enterprenuer dapat memfasilitasi generasi muda untuk pengenalan pengetahuan guna kembangkan kewirausahaan Indonesia dimasa depan,” terusnya.

Smarteschool adalah flatform yang dikembangkan oleh PT. ITHO Indostock guna mendukung peningkatan penggunaan aspek digitalisasi dalam dunia pendidikan. CEO Smarteschool.id Rochim Ramadhani mengungkapkan platform tersebut lahir dari keinginan untuk mencetak banyak wirausaha. Meski demikian, kendala yang kerap ditemui adalah infrastruktur yang belum merata. Selain itu, platform digital juga dinilai mampu menghemat pengeluaran dalam dunia pendidikan.

“Jika kita bicara mengenai kendala kesulitan apalagi mengenai digitalisasi, jujur ini sangat sulit sekali. Infrastruktur belum merata, bahkan di DKI Jakarta masih sulit mendapatkan internet. Cikal bakal kenapa kita fokus untuk digitalisasi ini karena satu hal yang kita sadari pertama ada anggaran penggunaan kertas di dana BOS sekolah angkanya mencapai ratusan rupiah. Jika di digitalisasi kan akan lebih efisien mencapai 70% dengan hanya mengeluarkan biaya server, dan penggunaan internet,” tegasnya.

Ia memisalkan dengan anggaran Rp100 juta akan lebih hemat dengan pengeluaran dana hanya sekitar Rp30 juta untuk biaya sewa server tahunan yang diefisiensikan untuk digitalisasi. Selain itu, digitalisasi juga bisa menjadi solusi ketika sekolah mendapat musibah seperti kebanjiran, kebakaran, atau kehilangan arsip. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya