Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Membangun Budaya 'Naik Kendaraan Umum'

27/5/2016 06:30
Membangun Budaya 'Naik Kendaraan Umum'
()

Agus, 33, karyawan sebuah perusahaan multinasional di Kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat ini pernah mengeluh. Ia lelah mengendarai mobilnya, berangkat dari rumahnya di kawasan Pasar Rebo pagi-pagi sekali, perlu waktu dua jam untuk sampai di tempat kerjanya. Pengalaman Nunung Kharisa, 30, karyawati di sebuah supermarket di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan juga tak jauh berbeda. Alih-alih menggunakan sepeda motor agar lebih cepat sampai tujuan, jalan macetpun tak bisa dihindarinya.

Fenomena jalan macet, jalanan penuh dengan kendaraan bukan hanya milik Jakarta. Kota-kota lain pun memiliki masalah yang sama. Ribuan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua berjejal memadati kota. Anehnya, sebagian besar kendaraan yang memadati jalanan tersebut adalah kendaraan pribadi, yang hanya memuat penumpang 1 hingga 2 orang saja.

Produktifitas Menurun
Kemacetan tidak hanya membawa dampak negatif terhadap perekonomian, tetapi juga bagi kesehatan masyarakatnya. Berbagai masalah, seperti polusi udara, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kian tak terkendali, boros, serta menurunnya produktivitas masyarakat karena terhambatnya mobilitas.

Tumbuhnya jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan ruas jalan menjadikan kemacetan menjadi terasa mustahil dihilangkan. Kemudahan fasilitas dalam memiliki kendaraan semakin menambah panjang pengguna kendaraan pribadi di jalan. Tidak mengherankan jika persoalan transportasi di kota-kota besar di seluruh Indonesia saat ini dapat dipastikan sama, yakni macet.

Namun, menyerah bukanlah solusi. Diperlukan langkah-langkah kreatif untuk mencegah dan keluar dari masalah kemacetan. Masyarakat didorong untuk memiliki budaya ‘naik kendaraan’ umum, serta peduli dan tidak berkontribusi terhadap kemacetan dengan mengendari kendaraan pribadi, terutama di jalur-jalur yang padat dan sibuk.

Pemerintah saat ini terus berupaya menyediakan fasilitas transportasi umum yang layak dan semakin memadai sehingga dapat menarik pengguna kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan layanan transportasi umum.

Pemerintah bahkan terus menambah infrastruktur lalulintas yang kian memadai, serta memperbanyak jumlah moda untuk transportasi yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk sampai ke berbagai tujuan.

‘Ayo Naik Bus Biar Gak Bikin Macet ’
Tekad Pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan, untuk mengatasi kemacetan di berbagai daerah dilakukan dengan meluncurkan 1.240 unit bus, diantaranya sebanyak 1.050 unit untuk Bus Rapid Transit (BRT) yang diserahkan ke beberapa daerah, 15 unit bus untuk Bus Pemadu Moda, 50 unit untuk Bus Angkutan Perkotaan, dan 125 unit bus untuk Angkutan Perintis.

Penyerahan sebanyak 1.240 unit bus bantuan tersebut menjadi bagian dari upaya Kemenhub untuk merealisasikan program Nawa Cita yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019, yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing masyarakat. Dengan pengadaan bus ini diharapkan masyarakat dapat merasakan kehadiran negara terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana transportasi darat yang memadai, serta menjadi solusi dan stimulus bagi pemerintah daerah dalam memujudkan keberadaan sistem transportasi perkotaan yang aman dan nyaman.

Kehadiran 1.240 bus bantuan Pemerintah ini akan lebih efektif dalam mengatasi kemacetan jika dibarengi dengan kemampuan pemerintah daerah mengelola layanan transportasi massal perkotaan yang efektif, mengubah mindset masyarakat menjadi lebih peduli untuk menggunakan kendaraan umum, dan mengajak masyarakat mau beralih dari penggunaan mobil atau kendaraan pribadi kepada layanan angkutan umum.

Jika Agus, Nunung Kharisa, dan ribuan orang memiliki kesadaran yang sama untuk segera beralih menggunakan bus layanan angkutan umum, bukan tidak mungkin era kemacetan lalulintas di berbagai kota akan semakin berkurang, dan produktivitas masyatakat akan meningkat. Ayo naik bus biar gak bikin macet !



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya