Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

2.800 Orang Berkunjung di Hari Pertama Istana (Bogor) untuk Rakyat

Dede Susianti
24/5/2016 19:43
2.800 Orang Berkunjung di Hari Pertama Istana (Bogor) untuk Rakyat
(FOTO ANTARA/Arif Firmansyah)

DAYA tarik dan keistimewaan Istana Kepresidenan Bogor masih sangat kuat. Meski setiap tahun, atau untuk ke-14 kalinya dibuka untuk umum, antusiasme warga yang datang ke tempat peristirahatan kepala negara tersebut masih cukup tinggi.

Seperti yang terlihat Selasa (24/5). Di hari pertamanya dibuka untuk umum, Istana Bogor, yang saat ini juga menjadi tempat tinggalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga, didatangi ribuan orang.

Sejak dibuka, pukul 8.00 WIB, tempat pengambilan tiket di halaman Plasa Balai Kota Bogor, Kantor Wali Kota Bogor, itu sudah dipenuhi ribuan warga.

Berdasarkan catatan dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekrap) Kota Bogor, hingga jam kunjungan berakhir, jumlah pengunjung mencapai sekitar 2.800 orang.

"Itu sesuai dengan tiket yang dikeluarkan panitia per hari ini. Sampai pukul 12.00 WIB saja, ada sekitar 2.500 orang dan setelah istirahat, jumlah pengunjung bertambah. Ada sekitar 300-an," ungkap Yose, salah seorang panitia bagian tiketing dari Disbudparekraf Kota Bogor.

Dia menyebutkan, pengunjung yang datang merata antara kalangan pelajar dan umum. Selain wisatawan domestik, kegiatan Istana untuk Rakyat (Istura) yang digelar dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-534 itu, juga kedatangan banyak tamu mancanegara. Mereka datang berombongan.

"Ada puluhan wisatawan asing. Ada 30 orang, mereka datang berombongan. Ada dua rombongan. Yang satu dari Ceko dan rombongan satunya lagi dari AS," katanya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, yang melepas ratusan peserta atau pengunjung Istura tahap pertama, mengatakan, HJB tidak hanya dirayakan oleh Pemkot Bogor, tapi juga harus dirasakan seluruh warga, dan terutamanya warga Bogor.

HJB ali ini akan lebih meriah dan terbuka umum bagi warga. Selain akan dipenuhi berbagai macam perayaan, usai sidang paripurna istimewa di DPRD nanti juga akan ada kegiatan ngaliwet (makan nasi liwet bersama) di Plasa
Balai Kota.

"HJB tidak boleh ada jarak antara pemerintah kota dan warga. HJB harus menjadi saksi perbedaan di atas keberagaman kita," jelasnya.

Menurutnya, jika di Balai Kota terbuka bagi umum, Istana Bogor pun akan terbuka. Dan ke depan, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak Istana agar para pengunjung tetap bisa mengakses ruang bersejarah di Istana Bogor.

Memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, semenjak keberadaan Presiden Jokowi di Istana Bogor, pengunjung Istura hanya diperbolehkan mengelilingi bagian luar Istana di sisi kanan, kiri, dan depan.

Kegiatan Istura dibuka untuk umun selama 5 hari yakni pada 24, 25, 26, 29, dan 30 Mei 2016. Kepala Disbudparekraf Kota Bogor Shahlan Rasyidi menambahkan, pelaksanaan Istana dan Museum Open 2016 ini merupakan kegiatan yang banyak dinanti-nantikan warga. Karena itu, kegiatan tersebut momen tepat dan merupakan ajang promosi parwisata.

"Ini momen untuk mengembangkan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisata baik dari lokal dan mancananegara," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokoler Istana Bogor Endang Sumitra mengungkapkan, Istura tahun ini merupakan yang ke-14.

Menurut dia, meski Presiden beserta keluarga tinggal di Istana Bogor, Presiden Jokowi mengizinkan Istana Bogor untuk dikunjungi oleh masyarakat umum. Namun demikian, lanjutnya, ada beberapa ketentuan yang tetap harus dipatuhi pengunjung.

“Ini terkait dengan aktivitas Presiden yang lebih banyak di Bogor, jadi ada beberapa ruangan yang tidak boleh dimasuki,” kata Endang.

Dia membenarkan, kali ini pengunjung hanya melintas teras depan dan belakang. Di sini panitia sudah menyiapkan juru foto untuk mengabadikan pengunjung di teras depan yang menjadi sentra utama gedung ini.

“Selain fotografer, kami juga menyiapkan pemandu yang akan membantu menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan Istana sampai kegiatan Presiden,” lanjutnya.

Terkait kemungkinan Presiden menyambut langsung pengunjung Istura, Endang mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi. "Jika kebetulan Presiden sedang berada didsini, bisa saja beliau langsung menyambut masyarakat,” pungkasnya. (DD/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya