Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Bersiap Kembali Beroperasi, Pelaku Wisata Selam Kepulauan Seribu Ikuti Pelatihan CHSE

Iis Zatnika
09/9/2021 10:37
Bersiap Kembali Beroperasi, Pelaku Wisata Selam Kepulauan Seribu Ikuti Pelatihan CHSE
Sebanyak 30 pelaku usaha wisata selam, pegiat wisata bahari serta perwakilan pemerintah daerah Kepulauan Seribu mengikuti pelatihan CHSE.(Dok Kemenparekraf)

Sebanyak 30 pelaku usaha wisata selam, pegiat wisata bahari serta perwakilan pemerintah daerah Kepulauan Seribu mengikuti Bimbingan Teknis, Monitoring, dan Evaluasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) Wisata Selam. Peserta mendapat materi bimbingan teknis CHSE yang memuat aturan wisata di masa pandemi yang berlaku untuk manajemen, pelaku, dan wisatawan .

Pelatihan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) pada Rabu (8/9) itu dilanjutkan simulasi atau uji coba langsung penerapan CHSE Wisata Selam di Pulau Pramuka, yaitu Family Divers dan Mazu Divers.

“Kepulauan Seribu sangat dekat dengan Jakarta yang merupakan salah satu gerbang masuk utama wisatawan mancanegara. Jakarta juga punya potensi wisatawan nusantara paling besar. Jadi dengan kegiatan bimbingan teknis CHSE ini mudah-mudahan kita bisa mendorong Kepulauan Seribu menjadi etalase depan wisata bahari dan wisata selam Indonesia,” kata Direktur Promosi Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf Alexander Reyaan.

Wakil Bupati Kepulauan Seribu Fadjar Churniawan menilai bimbingan CHSE ini sangat diperlukan supaya pelaku usaha wisata siap menerima kunjungan wisatawan dengan aman jika nanti PPKM sudah dilonggarkan.

“Sebagai destinasi wisata bertaraf nasional dan internasional, Kepulauan Seribu harus memenuhi standar CHSE, ini adalah modal utama bagi industri pariwisata sekarang,” ujar  Wakil Bupati Kepulauan Seribu Fadjar Churniawan.

Narasumber pemateri dalam kegiatan ini adalah Ketua Tim Penyusun CHSE Wisata Selam Abi Carnadie dan Tim Auditor CHSE Wisata Selam Arief Yudo Wibowo.

“Industri wisata selam sudah punya panduan CHSE tersendiri yang dirilis Kemenparekraf sejak tahun 2020, berisi panduan untuk pekerja, wisatawan, protokol beraktivitas di mobil, dermaga, kapal, sampai panduan disinfeksi peralatan selam, dan penanganan kasus darurat. Dalam penyusunannya kami bekerja sama dengan organisasi keselamatan selam internasional Divers Alert Network, ” jelas Abi Carnadie.

Abi Carnadie juga menegaskan bahwa aktivitas selam atau scuba diving pada dasarnya merupakan kegiatan wisata olahraga yang rendah risiko penularan virus.

“Sampai saat ini belum ada data yang menyatakan bahwa seseorang bisa tertular Covid-19 di dalam air. Dan saat penyelam memakai alat diving seperti masker diving, wetsuit, dan regulator, itu dia terproteksi mirip seperti memakai APD (Alat Pelindung Diri). Jadi bisa dibilang potensi penularan Covid-19 dalam aktivitas selam itu sangat minim, selama dilakukan sesuai protokol,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Arief Yudo Wibowo. “Kegiatan selam itu sudah sangat terpola dengan standard operating procedure (SOP) bahkan sejak sebelum adanya pandemi. Jadi, prosedur seperti CHSE sebenarnya cukup mudah diterapkan oleh para pelaku usaha wisata selam yang sudah sangat terbiasa dengan protokol keselamatan yang ketat,” jelad Arief Yudo Wibowo. (*/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya