Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
BAU busuk menyelimuti truk berukuran besar berwarna oranye milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Puluhan lalat beterbangan di sekelilingnya, karena berbagai jenis sampah berjejal di bak truk pengangkut sampah tersebut.
Seorang perempuan mengemudikan truk itu dengan tenang.
Bagi sang sopir yang bernama Olimpian Tri Arista Widianingrum, 24, lalat-lalat itu merupakan teman sehari-harinya.
Oleh karena itu, Pia, demikian panggilan akrab perempuan berambut pedek itu, tidak pernah terganggu oleh bau tidak sedap maupun serangga menjijikkan tersebut.
Suaranya yang lembut dan gerakannya yang feminin sangat bertolahk belakang dengan pekerjaan yang digelutinya.
Pekerjaan sebagai sopir truk sampah itu tidak biasa, apalagi di antara ratusan pengemudi truk sampah Dinas Kebersihan DKI Jakarta, hanya dia satu-satunya perempuan.
Ia mengaku menjalani pekerjaan tersebut bukan karena tidak ada lapangan pekerjaan lain, melainkan karena ia suka mengendara, terutama mobil berukuran besar yang dianggap membuatnya terlihat gagah.
"Saya sangat suka dan merasa bangga ketika mengemudikan truk besar," katanya ketika ditemui Media Indonesia, kemarin.
Setiap hari, ketika matahari belum lagi bersinar terang, sekitar pukul 05.30 WIB, Pia sudah berangkat dari rumahnya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, ke kantor Dinas Kebersihan DKI di kawasan Cililitan, untuk mengambil truk.
Setelah itu, ia mengemudi ke Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk mengangkut sampah dari delapan kelurahan di wilayah itu.
Seluruh sampah kemudian ia bawa ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
Selain menempuh perjalanan jauh, Pia juga harus bersabar setiap kali akan menumpahkan muatan trukmya di TPST, karena panjangnya antrean truk di lokasi itu.
Tidak mengherankan bila setiap hari pula ia pulang larut malam.
Meski demikian, lajang lulusan sekolah menengah atas (SMA) yang baru bekerja empat bulan di Dinas Kebersian DKI itu mengaku tidak terbebani oleh pekerjaannya.
"Saya sudah biasa dan senang dengan pekerjaan ini. Jadi saya menjalaninya dengan senang hati," kata Pia.
Mengemudi mobil memang bukan pekerjaan baru bagi dia. Selepas SMA, Pia juga sempat menjadi sopir bus PPD.
"Setelah lima tahun jadi sopir bus PPD, lalu Januari saya melamar jadi sopir di dinas kebersihan," katanya. (Putri Anisa Yuliani/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved