Kematian Akibat Covid-19 di Depok Didominasi Usia Produktif

TREN kematian akibat Covid-19 di Kota Depok mengalami pergeseran dari lanjut usia ke kalangan usia produktif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, Rabu (14/7) menyampaikan penyebab kematian di kalangan usia muda atau produktif (18-40 tahun), karena mereka adalah kalangan produktif dan memiliki mobilitas tinggi.

Pemicu lainnya, adalah karena dewasa ini penyebaran virus varian D atau (Delhi) ini terjadi sangat cepat. “Jadi mobilitas usia produktif lebih tinggi yang usia 18-40. Karena juga cukup cepat di varian,” ujarnya.

Dikonfirmasi terkait ketersediaan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit, jelas Nova, sedikit mengalami penurunan. Hal itu karena pihaknya mengkonversi tempat tidur non covid-19 menjadi covid-19. "Ketika jumlahnya diperbanyak maka otomatis BOR turun " ucapnya.

Kaitan PPKM Darurat dengan penurunan BOR, Nova mengakui ada pengaruhnya walaupun sedikit.

“Kita memperbanyak tempat tidur otomatis BOR turun. Turun sedikit, kasus waktu itu 1.000- an, sekarang 700-an. Saat ini BOR 95 persen, isolasi 87 persen,” ungkapnya.

Terkait pengoperasian asrama Universitas Indonesia (UI) diakui Nova hingga kini masih terkendala. Alasannya karena persoalan administrasi dan tenaga kesehatan yang masih dicari.

“Susah ya karena mungkin tenaganya sekarang dibutuhkan dimana-mana. Masih kurang tiga orang perawat,” ungkapnya.

Menurut Nova, idealnya untuk di Asrama UI diperlukan tenaga dokter sebanyak delapan orang dan 16 perawat. Jika nakes sudah terpenuhi maka operasional Asrama UI sebagai tempat isolasi dapat digunakan.

"Kita dokternya (perlu) 8 orang dan perawat 16 orang. Semoga pekan ini atau pekan depan bisa dioperasionalkan,” harapnya. (OL-13)

Baca Juga: Pemkot Bekasi Larang Acara Resepsi Pernikahan Selama PPKM Daurat