Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KEBIJAKAN penghapusan jalur 3 in 1 dinilai cukup bernas. Sayangnya uji coba penghapusan 3 ini 1 tidak serius, seperti tidak ada pembenahan fasilitas transportasi, peningkatan frekuensi bus Trans-Jakarta, dan penerapan electronic road pricing (ERP). Akibatnya, uji coba justru menghasilkan gambaran yang jauh dari tujuan penghapusan 3 in 1.
Demikian penilaian Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Ellen Tangkudung dan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit yang dihubungi terpisah, Selasa (12/4).
Bagi Ellen, uji coba penghapusan 3 in 1 tanpa persiapan. Padahal, tujuan penghapusan itu ialah untuk mengurai kemacetan. Namun, justru menimbulkan kemacetan. “Yang kita mau selama ini kan itu. Bagaimana caranya tidak banyak kendaraan pribadi di jalan,” ungkapnya.
Menurut Danang Parikesit, uji coba penghapusan jalur 3 in 1 harus diperpanjang dan dibarengi perbaikan pelayanan transportasi umum. Hal itu untuk mengetahui adanya perubahan perilaku masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.
Terkait dengan itu, Kabid Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubtrans DKI, Priyanto, mengaku belum tahu apakah uji coba penghapusan 3 in 1 diperpanjang karena belum ada evaluasi. Uji coba sejak 5 April itu berakhir hari ini. (DA/Nic/Put/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved