Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KAKI Wahab Firmansyah bergantian menopang tubuhnya, dari kiri ke kanan silih berganti.
Kadang ia menghentakkan kakinya bergantian untuk menghilangkan rasa pegal.
Disandarkannya kepala ke salah satu tangan yang bergelayut di pegangan penumpang kereta commuter line (KCL).
Wajahnya terlihat kesal, wajah serupa juga ditemui pada penumpang lainnya di gerbong 3 KCL tujuan Jakarta-Bekasi, Jumat (8/4).
Sudah lewat 30 menit KCL yang ditumpanginya berhenti di antara Stasiun Cikini dan Stasiun Manggarai.
Kereta terhenti lantaran menunggu sinyal masuk Stasiun Manggarai sebagai stasiun transit terpadat.
Menurut ayah dua anak itu, peristiwa tertahannya KCL selalu terjadi di tiap perjalanan.
Tak hanya saat pulang bekerja, tapi juga saat berangkat bekerja di pagi hari pun kereta selalu tertahan.
Perjalanan dari Stasiun Bekasi hingga Stasiun Buaran lancar, hanya 15 menit meski melewati lima stasiun.
Nah, saat di Stasiun Klender, laju kereta tertahan sebelum masuk Stasiun Jatinegara.
Ia dan penumpang yang tidak kebagian tempat duduk berdiri sekitar 45 menit menunggu kereta diperbolehkan masuk Stasiun Jatinegara.
"Itu tuh tiap hari, kadang dari Stasiun Cakung pun kereta sudah tertahan," imbuh Wahab.
Saat pulang pukul 20.00 WIB lebih menyiksa, sebab KCL tak hanya menunggu tertahan sinyal masuk Stasiun Manggarai, tapi juga harus mengalah dengan laju kereta jarak jauh baik yang akan menuju Jakarta ataupun sebaliknya.
Hal itu, lanjut Wahab, terjadi setiap hari.
Jarang KCL berjalan tepat waktu. Sebenarnya yang menjengkelkan saat petugas announcer di dalam kereta mengumumkan permohonan maaf tanpa bisa memperbaiki layanan dari hari ke hari.
"Kesannya, tak ada perbaikan dilakukan PT KAI maupun PT KCJ," gerutunya.
Dalam menanggapi itu, juru bicara PT KCJ Eva Chairunnisa mengakui ada beberapa kendala perjalanan, salah satunya tertahannya kereta di beberapa stasiun.
Hal itu disebabkan penumpukan perjalanan di tiap rute perjalanan KCL.
Tahun lalu, PT KCJ hanya melayani sekitar 700 perjalanan sehari. Saat ini sekitar 897 perjalanan.
"Bayangkan saja, infrastruktur tidak bertambah, tapi perjalanan bertambah. Tentu ini menimbulkan kemacetan, ada titik jenuh saat layanan menumpuk jadi satu," ujar Eva. (Gana Buana/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved