Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pedagang Sediakan Binatang Langka

Nelly Marlianti
30/3/2016 04:40
Pedagang Sediakan Binatang Langka
()

SUARA burung bersahutan meramaikan pasar burung yang berada di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Kandang hewan-hewan itu ditaruh hingga ke trotoar sehingga pengguna jalan pun bisa mendengar kicauan dan melihat burung-burung itu.

Masyarakat sekitar mengenalnya dengan sebutan Pasar Burung Jatinegara. Meski bernama pasar burung, di lokasi itu bukan hanya burung yang dijual, melainkan juga jenis binatang lain. Pasar justru lebih mirip kebun binatang mini karena juga terdapat kucing anggora, kelinci anggora, dan hamster.

Selain itu, dijual pula ikan hias, belut, ayam kate, berbagai jenis bebek, tokek, dan ular. Bahkan, di pasar tersebut terdapat sejumlah hewan langka, antara lain burung hantu dan monyet jenis beruk. Beberapa serangga yang kerap dijadikan sebagai bahan obat oleh mereka yang percaya tersedia pula, antara lain semut jepang, jangkrik, dan semut ambon, juga ada kalajengking, cacing, dan belatung.

Salah seorang pedagang burung, Mamat, 66, yang mengaku sudah puluhan tahun berjualan di lokasi itu, bisa mengantongi keuntungan Rp1 juta sampai Rp2 juta per hari. Burung yang dijual antara lain beo, parkit, krawa, dan kacamata, hingga burung langka dan dilindungi dengan harga Rp35 ribu hingga jutaan rupiah per ekor.

Burung-burung tersebut, ujarnya, ia peroleh dari pemasok di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Jenis burung paling mahal yang biasa ia jual ialah kakaktua raja. Salah satu binatang yang dilindungi itu menembus harga Rp5 juta.

Namun, mendapatkan burung langka tersebut tidaklah mudah. Calon pembeli harus memesan jauh-jauh hari karena Mamat juga harus memesannya terlebih dahulu kepada pemasok. "Pesan dulu, nanti kami yang carikan. Akan tetapi, harganya mahal karena penjualan binatang langka yang dilindingi berisiko. Kan bisa kena kasus besar," kata dia, beberapa waktu lalu.

Di kios lainnya terdapat monyet jenis beruk yang senang tersenyum di dalam kandangnya. Monyet seukuran gayung air yang tengah menyantap pisang itu dihargai Rp1,6 juta. Musang juga terlihat dijual di Pasar Burung dengan harga Rp450 ribu sampai jutaan rupiah, tergantung ukurannya.


Sembunyi-sembunyi

Binatang lain yang menjadi perhatian pengunjung pasar ialah ular piton dan ular air yang juga dijual di pasar itu. Pedagangnya, John, 32, mengaku mendapatkan ular-ular tersebut dari penangkaran di kawasan Tangerang sehingga terbilang murah, yakni antara Rp250 ribu dan Rp2 juta.

Dalam perdagangan hewan langka dan dilindungi, para pedagang tidak menjual langsung di kios mereka, tetapi itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Konsumen memesan terlebih dahulu, setelah binatang pesanan tersedia, baru transaksi dilakukan.

Hal itu seperti diakui pedagang tokek dan kadal, Habib, 52, Ia mengatakan bisa menyediakan biawak, anak buaya, hingga anak macan. "Kalau ada pembelinya, bisa kami carikan," ujarnya. Akan tetapi, tambahnya, kini jarang pedagang di pasar tersebut yang mau menerima pesanan binatang langka. Hal itu disebabkan lima tahun lalu, seorang pedagang yang menjual binatang jenis itu ditangkap petugas dan dijatuhi hukuman penjara. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya