Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
STIKER penanda lokasi pengungsian untuk menampung korban banjir masih menempel di depan gerbang SD Negeri Pejagalan 09 Pagi di Jalan Cenang 1, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara.
Setelah para siswa menjalani proses belajar secara daring selama pandemi covid-19, bangunan sekolah berlantai bertingkat tersebut kini dialihfungsikan menjadi salah satu tempat pengungsian oleh pemerintah setempat.
Ya, dalam menghadapi musim hujan, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara memang telah memprioritaskan daerah langganan banjir di kawasan tersebut. “Di sana sudah kami tempelkan stiker penanda. Seluruh lokasi pengungsian juga sudah kami koordinasikan dengan pengelola setempat,” kata Lurah Pejagalan Ichsan Firdaosyi, kemarin.
Ia mengaku pihaknya telah melakukan sejumlah upaya antisipasi genangan air, termasuk menyiapkan sejumlah titik lokasi pengungsian. Pemkot Jakut juga meninggikan posisi tiga mesin pompa di rumah pompa Teluk Gong, menambal tanggul Kali Angke, dan menguras saluran air.
“Pengungsian ini hanya sebagai rencana awal kami dalam menghadapi bencana terutama saat musim penghujan. Harapannya tidak digunakan. Tidak terjadi bencana yang mengharuskan warga mengungsi,” katanya.
Pemerintah setempat juga menyiapkan 13 lokasi lain, yaitu Balai Warga RW 12, Masjid Al Muhajirin, Masjid Jami Baitul Muttaqien,
Musala Al Huda, Gereja Katolik Santo Philipus Rasul, Masjid Al-Falah, Wahana Rakyat Berser, SDN Pejagalan 03 Pagi, Masjid Al Iklas, Jalan Inspeksi Kali Duri RW 16, Masjid Nurul Fala, SDN Pejagalan 01, dan SMPN 112. “Dari belasan lokasi yang disiapkan, diperkirakan, daya tampung pengungsi bisa mencapai 885 orang,” jelas Ichsan.
Senada dikatakan Wakil Ketua DKM Masjid Al Muhajirin Teluk Gong, Baskara Azhar Prayuda. Menurut dia, pengurus masjid juga menyiapkan lokasi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Azhar mengatakan kapasitas Masjid Al Muhajirin bisa menampung hingga 200 pengungsi. Pun untuk menghindari kerumunan dan
mengikuti protokol kesehatan di aula masjid, ruang-ruang kelas di area yang sama menjadi opsi lain yang bisa digunakan para pengungsi.
“Kami menyiapkan perlengkapan protokol kesehatan covid-19, seperti hand sanitizer. Jika masjid penuh, pengurus telah mengantisipasi datangnya para pengungsi untuk menempati ruang-ruang kelas sekolah,” pungkasnya. (Deden Muhamad Rojani/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved