Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

2018, Jakarta Bebas Biarpet

16/3/2016 03:00
2018, Jakarta Bebas Biarpet
(ANTARA)

MESKI menjadi ibu kota negara, Jakarta tak pernah lepas dari ancaman pemadaman listrik. Itu diakibatkan terus meningkatnya konsumsi listrik masyarakat yang tidak dibarengi peningkatan jumlah daya.

“Mau tidak mau selalu ada pemadaman bergilir meng­ingat kapasitas hanya 500 kilovolt ampere (KvA), sedangkan konsumsi listrik sangat tinggi, rata-rata 6.500 megawatt (Mw) di siang hari dan 7.300 Mw di malam hari,” kata Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/3).

Untuk menutupi defisit kapasitas itu, Selasa (15/3), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meneken sebuah nota kesepahaman dengan PT PLN. Pemprov DKI menyediakan lahan, PT PLN membangun 58 gardu baru di lahan yang telah disediakan itu.

“Berdasarkan rencana, pembangunan gardu itu akan selesai dan siap beroperasi pada 2018,” terang Sofyan.

Saat ini, listrik Jakarta dipikul 11 gardu induk tegang­an ekstra tinggi (GITET) dengan tegangan 500 KvA dan kapasitas trafo interbus 500 megavolt ampere (MvA). Alhasil, trafo di antara GITET setiap harinya harus menanggung beban di atas 80 % dari kapasitas normal, bahkan ada yang lebih dari 90%.

Supaya listrik di Jakarta berjalan baik, dibutuhkan penambahan kapasitas trafo, jalur transmisi, dan gardu induk baru supaya pembagian energi dapat dipisahkan sesuai dengan kebutuhan area dan wilayah.
“Gardu-gardu induk baru diperlukan agar tidak terjadi kelebihan beban (overload) di gardu-gardu yang sudah ada. Kami melihat kerja sama ini sebagai bentuk upaya pemerintah daerah untuk mendukung PLN melalui pemanfaatan aset pemerintah daerah sebagai lokasi pembangunan fasilitas ketenagalistrik­an,” ungkap Sofyan.
Ia menambahkan proyek penambahan kapasitas listrik itu juga membutuhkan cepatnya proses perizinan sehingga pengerjaannya tak molor.

“Kami pastikan perizinan yang diajukan PT PLN akan menjadi prioritas utama PTSP (pelayanan terpadu satu pintu). Kami ingin semuanya berjalan cepat dan lancar,” jawab Ahok saat menanggapi permintaan PT PLN tersebut.

Ahok berharap kerja sama itu tak cuma membebaskan Jakarta dari biarpet, tapi juga akan membuat Jakarta makin terang di malam hari.

Dalam nota kesepakatan itu juga dibahas penggunaan smart light system untuk lampu jalan di Jakarta yang artinya penggunaan lampu bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

“Kami berharap lampu jalan nanti bisa diganti dengan lampu LED yang menggunakan smart light sehingga kota ini jadi terang,” tutur Ahok. (Put/Tes/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya