Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Proyek Aeromovel Bekasi Molor

Gana Buana
16/3/2016 02:40
Proyek Aeromovel Bekasi Molor
(MI/Ramdani)

MODA transportasi massal aeromo­vel yang pernah digadang-gadang bakal bisa memecahkan masalah kemacetan lalu lintas di Kota Bekasi belum jelas nasibnya. Padahal, proyek itu dijadwalkan mulai dibangun pada Februari lalu.

Setelah jadwal rencana pembangunan terlewati, proyek tersebut dipastikan molor. Apalagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi hingga kini baru mengkaji kelayakan dan pe­rencanaan teknis pembangunan kereta ringat cepat itu. Bahkan, trase perjalanan aeromovel pun masih dibahas.

Hal itu diakui oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Menurutnya, penanaman tiang pancang proyek itu diperkirakan baru bisa dilakukan pada 2017. Sambil menunggu hasil kajian, pihaknya akan menyiapkan berkas untuk perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga dalam proyek tersebut.

Namun, ia pun tidak bisa memastikan jadwal pengesahan perjanjian kerja sama antara pihaknya dan kontraktor tersebut. “Dipastikan, tahun ini kami masih uji kelayakan dulu, semoga cepat selesai. Terakhir, pada 28 Januari lalu, ada pertemuan (dengan kontraktor), tapi masih membahas teknis jalur lintasannya,” kata Rahmat, pekan lalu.

Proyek itu akan dikerjakan oleh konsorsium Aeromovel Indonesia yang terdiri dari tiga kontraktor, yakni PT PPP Indonesia, PT Cakar Bumi Intergritas, dan PT Intiadi Dwi Mitra Sejati dengan investasi sebesar Rp2 triliun. Menurut Rahmat, transportasi berbasis tenaga angin itu sangat diperlukan warga Kota Bekasi, sebab kemacetan lalu lintas setiap hari terjadi di kota itu, terutama di sejumlah jalan protokol, antara lain di Jalan Raya Soedirman, Sultang Agung, dan Jalan Juanda.

“Transportasi ini juga merupakan salah satu upaya meng­antisipasi kemacetan arus lalu lintas 5 sampai 10 tahun mendatang,” katanya.
Berdasarkan rencana, aeromovel akan melaju dari daerah Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu sampai Harapan Indah Bekasi yang berada di Kecamatan Medansatria atau berjarak sekitar 12 km. Lintasannya akan dibuat layang, berada pada ketinggian 5 meter dari atas permukaan tanah.

Dalam satu kali perjalanan, kereta layang itu bisa mengangkut 300 penumpang. Kehadiran aeromovel sekaligus memangkas waktu perjalanan Kemang Pratama-Harapan Indah dan sebaliknya menjadi 30 menit daripada menggunakan angkutan umum lain yang kini mencapai 60 menit.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi Jumhana Lutfi mengatakan pengkajian dilakukan untuk menghindari dampak negatif dari proyek tersebut. Bila hasil kajiannya menunjukkan proyek itu bisa membawa pe­ng­aruh buruk, Pemkot Bekasi tidak ragu untuk membatalkannya. “Sebaliknya, bila hasil kajian aeromovel baik, kami akan mempercepat pemba­ngunannya,” ujarnya.

Ia optimistis aeromovel kelak mampu mengurai kemacetan hingga 40%, sebab, selain bisa mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, moda itu tidak akan menambah beban jalan raya yang telah ada.


Rekayasa gagal

Di sisi lain, anggota Komisi B (bidang infrastruktur) DPRD Kota Bekasi Reynold F Tambun­an mengatakan pemerintah harus segera merealisasikan pembangunan aeromovel. Rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi untuk mengurai kemacetan selama ini dinilai gagal.

Menurutnya, rekayasa lalu lintas tidak mampu mengurangi kemacetan, tetapi sekadar memindahkan titik kema­cetan ke ruas jalan lainnya. “Kendaraan makin banyak dan kemacetan juga bertambah parah. Rekayasa lalu lintas oleh dinas perhubungan tidak berjalan dengan baik, justru malah memindahkan kemacetan ke lokasi lainnya,” ujar Reynold.

Bila kelak aeromovel terealisasi, tambahnya, pemkot juga harus mampu mengajak warga beralih menggunakan transportasi tersebut, antara lain dengan membuat kondisi aeromovel yang sangat nyaman, aman, dan harga tiket yang ekonomis. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya