Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
CALON sopir Grab Car tidak takut bergesekan dengan sopir taksi konvensional. Meski, hingga saat ini gelombang protes dari sopir taksi konvensional terkait keberadaan taksi berbasis aplikasi daring ini terus terjadi.
Seorang calon sopir Grab Car, Is, 51, warga Cipinang siap bersaing dengan taksi konvensional. Ia pun tak khawatir dengan protes yang dilakukan sejumlah sopir taksi konvensional.
"Engga saya, engga takut (ada gesek dengan taksi konvensional). Karena penumpang juga butuh (transportasi) dengan tarif yang murah, pengemudi dan penumpang diuntungkan juga," kata Is di Kantor Grab Car, Gedung Maspion Plasa, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Selasa (15/3).
Terkait isu adanya pemblokiran terhadap aplikasi Uber dan Grab Car, Is yakin hal itu tak akan terjadi. Sebab, ia yakin pemerintah masih merestui keberadaan taksi berbasis aplikasi daring ini.
"Saya engga yakin akan diblokir, karena presiden Joko Widodo dan gubernur (DKI Basuki Tjahaja Purnama) sudah menyetujui. Jadi pasti tetap berlanjut. Kan engga bisa, masa menhub mau berhenti sendiri," ujar dia.
Begitu juga dengan Robi, 31, warga Grogol. Ia menilai protes yang dilakukan sopir taksi konvensional sebagai hal yang wajar. Namun, ia tak khawatir akan adanya gesekan dengan sopir taksi konvensional jika taksi berbasis aplikasi daring ini terus berjalan.
"Engga masalah, kan sudah biasa sopir taksi protes kaya gini," kata pria yang juga bekerja sebagai sopir taksi ini. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved