Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Baru Direhab,Gedung SDN Bakti Jaya Makan Korban

08/3/2016 05:25
Baru Direhab,Gedung SDN Bakti Jaya Makan Korban
(Ilustrasi)

KEPALA Prasetyo Firmansyah dan Zaki Adi Piransyah, siswa kelas 6B SDN Bakti Jaya, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih terbalut perban.

Mereka tertimpa kaca yang lengser dari kusen jendela salah satu ruangan di lantai dua sekolahnya.

Padahal, dua dari tiga lantai bangunan sekolah baru saja direhab total.

Nasib nahas Tyo dan Zaki, sapaan akrab mereka, terjada pada Selasa (1/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu puluhan murid kelas 6B tengah menjalani sesi foto untuk cetak ijazah.

Suasana sempat gaduh, saat terdengar suara pecahan kaca di ruangan.

Kaca tersebut berasal dari kusen kelas setinggi sekitar tiga meter.

Mungkin pemasangannya tidak sempurna sehingga terlepas begitu saja dari kusen.

Suasana makin gaduh ketika siswa lainnya melihat kepala dan baju seragam Tyo penuh darah.

Kegaduhan kian pecah, saat diketahui Zaki pun mengalami hal serupa.

Belum juga mendapat giliran, ia harus menjalani operasi kecil pada bagian batok atas kepala hingga sembilan jahitan di Puskesmas Bakti Jaya.

Selain jadwal foto ijazah, hari itu tengah berjalan ujian tengah semester (UTS) tingkat sekolah dasar.

Akibatnya, Zaki hanya mengikuti ujian hari pertama.

"Anak saya enggak bisa ikut penuh UTS. Baru mulai kembali ikut UTS hari Jumat (4/3). Jadinya sisanya ikut susulan," ujar Yanti, ibunda Tyo, kepada Media Indonesia, Senin (7/3).

Yanti menyesalkan peristiwa ini.

Pihak sekolah pun tidak bisa menjelaskan sebab musababnya.

Karena gedung sekolah baru saja selesai direhab total.

"Saya tahu anak saya kepalanya bocor waktu wali kelasnya datang ke rumah. (Penyebab jatuhnya kaca) enggak ada yang bilang kenapa, padahal (gedung sekolah) baru selesai dibangun. Cuma pas di puskesmas, kepala sekolah sempat balik ke sekolah, katanya mau lihat kaca yang jatuh," ungkap Yanti.

Karena tidak mengalami luka cukup serius seperti Tyo, kepala Zaki mendapat satu jahitan.

"Enggak ada bantuan dari sekolah untuk biaya pengobatan cucu saya sama temannya," lirih Siti Sumiati, nenek Zaki.

Siti mengkhawatirkan kondisi sekolah tersebut bakal mengganggu konsentrasi peserta didik.

Apalagi kalau sampai kejadian serupa terulang. Harusnya ada pengecekan ulang, letak kaca-kaca yang bisa lengser atau kurang rapih dibenahi dulu.

"Kalau kayak begini, kita jadi khawatir. Jangan-jangan gedung sekolahnya juga kurang kuat," ketusnya.

Dari pantuan Media Indonesia ke lokasi, kemarin, gedung SDN tiga lantai itu kosong.

Tidak ada aktivitas dari peserta didik maupun pelaksana pembangunan.

Secara fisik, pembangunan lokal kelas baru sampai lantai 2.

Masih ada sebagian lantai dan kaca yang belum terpasang.

Kusen sengaja diganjal potongan kardus, terdapat lubang menganga di lantai 2, serta belum adanya pintu toilet.

Kepala Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Tangsel, Dendy Priandana mengaku belum mengetahui persis terkait pembangunan gedung SDN Bakti Jaya. (Deny Aryanto/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya