Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemprov DKI Diminta Total dalam Program Bus Listrik

Putri Anisa Yuliani
07/7/2020 14:28
Pemprov DKI Diminta Total dalam Program Bus Listrik
Tiga bus listrik melintas saat diuji coba di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (29/4).(Antara/Aprillio Akbar )

WALHI Jakarta mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang mulai mengujicoba dua unit bus listrik untuk mengangkut penumpang mulai kemarin hingga tiga bulan ke depan.

Langkah ini bisa menjadi salah satu tonggak upaya Pemprov DKI Jakarta untuk memulai tahapan menjadi 'Green City'.

Baca juga: Jawara Ancam Gubernur Anies Batalkan Reklamasi Ancol

"Ya, saya kira itu langkah yang bagus," kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Tubagus Soleh Ahmad, atau yang akrab disapa Bagus saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (7/7).

Namun demikian, Bagus mengatakan, langkah menjadi 'Green City' bukanlah sekadar mengadakan bus listrik. Bus listrik memang memiliki sumber daya ramah lingkungan yang tidak menghasilkan polusi.

Akan tetapi sumber listrik dari bus tersebut masih merupakan sumber listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil. Seperti yang diketahui, sumber listrik Jakarta ditopang dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar gas di Muara Karang serta Pembangkit Listrik Tenaga Uap dari bahan bakar batu bara di daerah lainnya. 

Hal ini membuat, sumber energi listrik masih dihasilkan dari bahan bakar yang kotor dan mencemari lingkungan.

"Jakarta mungkin harus menjadi pionir untuk menggerakkan pemerintah pusat membangun lebih  banyak lagi energi terbarukan seperi bertenaga angin atau bayu dan bertenaga surya. Memang ini membutuhkan perjalanan panjang tapi langkah untuk menciptakan kehidupan ramah lingkungan tidak hanya dimulai dari hilir tapi juga dari hulunya," terang Bagus.

Sebagai permulaan ia juga berharap nantinya Pemprov DKI total mendukung penuh pengoperasian bus listrik melalui pemberian subsidi atau anggaran public service obligation (PSO) yang memadai agar operator tidak berat melakukan pengadaan bus listrik.

"Sebab kita tahu sendiri kendaraan listrik saat ini masih sangat mahal harganya. Jangan sampai program ini gagal karena operator tidak satu suara dengan Pemprov DKI akibat hitung-hitungan bisnis yang bagi mereka merugikan," tegasnya.

Sebelumnya, kemarin PT TransJakarta meluncurkan uji coba bus listrik sebanyak dua unit. Bus-bus merek BYD ini akan beroperasi di rute EV1 (Blok M-Balai Kota) dengan jam operasional pada pukul 10.0-22.00 WIB. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik