Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Polisi Buru Jaringan Pencuri Kabel

05/3/2016 06:25
Polisi Buru Jaringan Pencuri Kabel
(ANTARA/Andika Wahyu)

POLISI menduga ada indikasi tindak pidana pencurian dalam temuan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Kecurigaan itu muncul karena polisi pernah menangani kasus serupa pada Januari 2015.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyatakan bahwa saat itu Polsek Gambir pernah menangkap empat pemulung yang mencuri kabel.

Polisi pun, kata Tito, bakal mengembangkan dari kasus 2015 itu, termasuk jaringannya.

Namun, sepertinya polisi mesti lebih bekerja keras buat mengembangkan kasus karena, menurut Tito, para pelakunya sudah keluar dari penjara.

"Karena memang hukumannya sangat rendah, jaringannya bisa saja bermain lagi. Waktu itu Januari peristiwa, April sudah P21, dan April juga divonis," ucap Tito di Kantor Polda Metro Jaya, Jumat (04/03).

Terkait dengan adanya unsur sabotase, Tito mengatakan, "Ini sementara ya, saya belum menemukan unsur sabotase."

Tito membeberkan, modus para pelaku ialah dengan cara masuk ke gorong-gorong, lalu mengambil batangan-batangan kabel dan mengupas kabel-kabel lama milik PT Perusahaan Listrik Negara.

Pelaku kemudian mengambil isi kabel (tembaga) yang bisa dijual kembali.

Polsek Gambir, kata Tito, menyita puluhan batang kabel pada Januari 2015.

Batang kabel yang disita sudah dalam kondisi terpotong-potong sepanjang 1 meter.

Tembaga dalam kabel, kata Tito, cukup punya nilai jual.

Harga jual tembaga tersebut mencapai Rp40 ribu per kilogram.

"Dicuri oleh orang-orang tertentu atau kelompok tertentu seperti pada 2015. Bungkus kabel ditinggalkan karena jika diambil pun tidak ada gunanya," tutur mantan Kapolda Papua itu.

Tito menyatakan indikasi kelalaian mungkin saja terjadi dalam kasus kabel yang menyumbat saluran air itu.

"Kita akan cek PLN, SOP (prosedur operasi standar)-nya seperti apa," ujarnya.

Terkait dengan aksi Komando Pasukan Katak Komando Armada RI Kawasan Barat untuk memeriksa gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Utara, Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat Dicky Suherlan menjelaskan turunnya pasukan elite TNI Angkatan Laut itu karena wilayah tersebut berada di bawah Istana Negara.

"Soal prosedur pengamanan Istana saja, sih," ungkap Dicky ketika dihubungi, Jumat (04/04).

Sementara itu, petugas masih terus membersihkan sampah kulit kabel. Kemarin, bahkan sudah tiga truk sampah kulit kabel.

"Sudah masuk truk yang ke-21," ujarnya.

PLN mempersilakan polisi untuk mengusutnya.

"Silakan saja polisi menduga, PLN akan mendukung," kata Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PLN Jakarta, Aries Dwiyanto saat dihubungi Kamis malam (04/03). (Put/Wib/DA/Adi/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya