Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Prosedur Polisi Berpakaian Preman Dievaluasi

04/3/2016 04:40
Prosedur Polisi Berpakaian Preman Dievaluasi
(ANTARA/Andika Wahyu)

KAPOLDA Metro Jaya Irjen Tito Karnavian akan mengevaluasi pakaian yang dikenakan anggotanya saat bertugas.

Evaluasi itu terkait kasus penembakan terhadap anggota polisi narkoba Polres Jakarta Timur oleh anggota TNI-AL di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Selasa (1/2).

"Internal kami melakukan evaluasi sebaiknya anggota berpakaian preman ini didampingi juga anggota yang menunjukkan identitas. Oke pertama pakaian preman maju, tapi setelah itu harus segera didampingi petugas yang ada identitasnya," kata Tito, di Polda Metro Jaya, Kamis (03/03).

Secara prosedural, jelas Tito, angggotanya sudah sesuai prosedur saat menangkap pelaku narkoba.

Namun, pakaian yang identik preman dikenakan polisi itu terkadang membuat masyarakat bingung.

"Tetapi, sekali lagi kadang problemnya ada yang tidak memakai pakaian seragam sehingga masyarakat bingung," ujarnya.

Tito pun berkaca pada kasus aksi tembak-menembak dengan teroris di Jalan Thamrin pada 14 Januari lalu.

Saat itu, cukup banyak polisi tak berseragam yang mengamankan lokasi.

Akibatnya, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Martuani Sormin mengakui kesulitan mengenali mana teroris dan mana anggota.

"Contohnya kita waktu te-ror bom Thamrin. Waktu itu yang namanya Sunakim dikira Pak Karo Ops PMJ itu anggota polisi, tapi ternyata teroris," terangnya.

Terkait kasus penembakan terhadap Briptu Umar, Tito mengaku tengah berkoordinasi dengan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

Apakah memang terjadi kesalahpahaman di antara keduanya, atau ada faktor lain.

Sebelumnya diberitakan, Briptu Umar Seno Aji, anggota polisi dari Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur ditembak anggota TNI-AL, Kapten EM.

Saat koban menangkap pelaku narkoba, Kapten AM yang di dalam mobil tepat di depannya itu mengira korban merupakan begal lantaran berpakaian preman.

Korban dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pelaku, yang diketahui anggota Den Intel Koarmabar, sudah diserahkan kesatuannya untuk diperiksa. (Mal/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya