Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok selama periode 2016-2020 mampu mencapai target pendapatan. Bahkan meraih keuntungan sebesar Rp45,17 miliar. Pencapaian ini jauh lebih baik dari periode 2013 hingga 2015 yang kerap merugi.
Demikian disampaikan Kepala Badan Keuangan Daerah dan Aset (BKD-A) Kota Depok Nina Suzana di Balaikota Depok, Senin (18/5). Menurut Nina, Dirut PDAM Tirta Asasta Olik Muhamad Holik mampu bekerja optimal sehingga raport merah PDAM Tirta Asasta yang dulu selalu merah karema merugi, kini mampu meraih keuntungan.
"Sepanjang tahun 2016-2019 dan masa pandemi Covid-19, Olik bisa bekerja optimal dan bisa meraih laba Rp45,175 miliar. Bahkan melampaui target yang ditetapkan sesuai RPMJ Kota Depok sebesar Rp500 miliar," ungkap Nina.
Menurut Nina, peningkatan kinerja ini tidak lepas dari kerjasama dan kerja keras di internal PDAM Tirta Asasta.
Dibandingkan periode sebelumnya (2013-2015) PDAM Tirta Asasta merugi karena penyertaan modal sangat tebatas. Sesuai Perda Nomor: 14 Tahun 2012 terntang penyertaan modal, dana Pemerintah Kota Depok di PDAM Kota Depok tahun 2013 sampai dengan 2015 sebesar Rp51,55 miliar.
Namun dengan terbitnya Perda Nomor: 3 Tahun 2016 investasi bertambah secara bertahap sampai 2020 total Rp499 miliar dan setelah investasi tahun 2016-2020, PDAM tersebut mengalami kenaikan laba bersih yang signifikan.
Laba tahun 2016 sebesar Rp6,395 miliar. Laba tahun 2017 mencapai Rp14,406 miliar. Laba pada 2018-2020 sebesar Rp24,374 miliar. Total laba yang didapat sebesar Rp45,175 miliar. Dengan total pelanggan 64 ribu sambungan rumah.
"Laba bersih dari produksi PDAM yang berproduksi di Jalan Legong Raya Nomor: 1 Depok 2 Tengah, Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya selama kurun waktu 4 tahun lebih ini sebesar Rp45,175 miliar," imbuhnya.
Pendapatan PDAM hingga mampu meraih laba ini, menurut Nina, dari pendapatan air, pendapatan non-air, beban tanpa penyusutan dengan kategori kinerja yang tinggi yakni memberikan pelayanan terhadap cakupan pelayanan, pertumbuhan pelayanan, tingkat penyelesaian pengaduan, kualitas air bersih dan opersi tingkat kehilangan air. Efisiensi produksi, tingkat pelayanan dan operasi tekanan sambungan pelanggan serta penggantian meter.
Sementara itu, salah seorang pelanggan air bersih Perumahan Pondok Tirta Mandala, Murthada Sinuraya mengakui kerjasama internal PDAM Tirta Asasta Kota Depok cukup bagus dari disi cakupan dan pengelolaan air bersih.
"Dari aspek komplein masyarakat komsumen terhadap pelayanan PDAM ysng saya ketahui praktis tidak ada sama sekali sejak peralihan managemen Kabupaten Bogor ke Kota Depok. Selama ini air dirumah saya tidak pernah keruh, kalau ada kendala teknis operator PDAM cepat turun ke lapangan, kerja keras internal PDAM cukup bagus," ungkap Murthada, Senin (18/5).
Murthada berharap kedepan PDAM ini bisa memperluas cakupan dan kualitas pelayanan air bersih dengan menambah jaringan pipa milik PDAM dititik-titik wilayah kecamatan dan meningkatkan produksi air bersih kepada warga yang belum memiliki sambungan rumah (OL-13)
Aliran air bersih yang bisa dinikmati masyarakat memiliki debit 700 liter per detik.
Sementara waktu untuk distribusi air bagi pelanggan di wilayah I dan II dihentikan
Kota Bandung menjadi salah satu kota yang akan mendapatkan program hibah tersebut, karena telah memiliki instalasi air bersih namun belum terserap.
BENCANA tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kasomalang, Subang, membuat pipa Perumda Air Minum Tirta Rangga (PDAM) Subang terputu
Spam Gedebage sudah mulai dialirkan ke beberapa warga yang termasuk dalam jaringan perpipaan baru dengan panjang ribuan kilometer
Hibah disampaikan Duta Besar Australia untuk Perubahan Iklim, Kristin Tilley kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna, Rabu (8/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved