Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Sudah Diresmikan, Terminal malah Ditelantarkan

Wan/J-3
19/2/2016 06:45
Sudah Diresmikan, Terminal malah Ditelantarkan
(ANTARA/Hafidz Mubarak A.)

TERMINAL Terpadu Pulo Gebang di Cakung, Jakarta Timur, belum dioperasikan meski sudah diresmikan sejak Mei 2015.

Terminal seluas 15 hektare yang dibangun dengan biaya miliaran rupiah tersebut hanya menguras dana pemerintah saja tanpa ada pemasukan karena belum dioperasikan.

Kepala Satuan Operasional dan Kemitraan Terminal Pulo Gebang Umbul Gunawan mengungkapkan terminal yang telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sejak Mei 2015 itu membutuhkan biaya operasional sekitar Rp400 juta per bulan.

"Untuk biaya listrik saja sekitar Rp250 juta per bulan. Kemudian

air, telepon, gaji karyawan, dan lainnya," ungkapnya kepada Media Indonesia di kantornya, kemarin.

Karena belum dioperasikan, terminal yang digadang-gadang sebagai terminal terbesar se-Asia Tenggara tersebut belum memberi pemasukan.

Gunawan mengungkapkan belum ada penetapan retribusi bagi perusahaan otobus (PO) yang sudah menetapkan kantor dan angkutan umum dalam kota yang sudah memiliki trayek di sana.

"Setelah dapat izin beroprasi nantinya, barulah ditetapkan biaya retribusi kepada PO, bus, penumpang, dan lainnya," jelasnya.

Saat ini, tambahnya, akses langsung dari terminal dengan biaya pembangunan sekitar Rp600 miliar tersebut menuju Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang menjadi penghalang untuk mendapatkan izin Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah rampung.

"kalau fisiknya sudah selesai, cuma perangkatnya saja yang belum seperti peralatan komputer."

Dari kunjungan Sekretaris Daerah DKI Jakarta beberapa hari yang lalu, Gunawan menyatakan menurut rencana terminal akan diresmikan lagi April mendatang.

Paling tidak, ia berharap izin operasi sudah dikeluarkan sebelum Lebaran.

"Kami berharap segera dioperasikan," cetusnya.

Sepi

Di lokasi, saat ini hanya ada satu PO angkutan antarkota yang beroperasi menjual tiket dan menaik-turunkan penumpang.

Selebihnya, aktivitas terminal hanya dihiasi angkutan dalam kota seperti Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Angkutan Pengganti Bemo (APB), DAMRI bandara, serta bus Trans-Jakarta.

Karyawan PO Rosalia Indah, Wati, yang menjual tiket di sana, mengaku ia satu-satunya penjual tiket bus antarkota yang masih bertahan.

"Dulu sih awalnya banyak, tapi lama-kelamaan ditarik karena di sini selalu sepi. Kalau saya sih karena memang disuruh tetap di sini dari kantor," kata dia.

Setiap hari hanya ada sekitar 2-3 penumpang dari terminal tersebut.

Itu pun penumpang yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi terminal.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya