Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGACARA Kondang Yusril Ihza Mahendra mengaku semakin siap menantang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada perhelatan Pilkada DKI 2017 mendatang. Yusril berharap bisa duel dengan pria yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Kita ikuti perkembangan ini. Semoga rakyat antusias dan bisa head to head, tapi rakyat enggak pecah," kata Yusril di sela-sela Syukuran dan Peluncuran Ensiklopedi Pemikirannya, di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (6/2).
Menurut mantan Mensesneg ini, wacana maju pada Pilkada DKI 2017 baru muncul sepekan lalu. Hal itu pun, lanjut Yusril, yang memunculkan pertama kali peluang dirinya maju, berasal dari sebuah lembaga survei Cyrus Network. Ia juga belum memastikan waktu deklarasi dirinya.
"Kita amati dulu sikap masyarakat Jakarta makin signifikan makin baik. Sudah ada polling resmi dan tidak resmi," ujar Yusril.
Yusril menyadari elektabilitasnya masih rendah. Terutama dibandingkan dengan Ahok. Maka dari itu, Yusril sudah menggerakkan timnya untuk menggalang satu juta tanda tangan masyarakat Jakarta.
"Kalau sekarang tentu rendah sekali, dibanding Ahok yang sejak awal sudah mau nyalon. Saya harap ada dua calon. Kalau berimbang dan muncul dua calon, itu lebih baik," tukas dia.
Saat ini, Yusril condong memilih jalur independen ketimbang partai politik. Yusril juga menyadari Partai Bulan Bintang yang dipimpinnya, tidak memiliki suara signifikan untuk mengantarkan pencalonannya. Tapi dia tidak menutup pintu untuk memilih berlabuh bersama partai politik.
Yusril berharap dapat mencalonkan diri dan memenangkan pertarungan itu. Dengan itu, ia ingin permasalahan akut Ibu Kota dapat diselesaikan dengan cara pikir dan tindaknya.
"Masalah Jakarta itu tidak jauh dari masalah kemacetan, banjir, sampah, pemukiman kumuh, lapangan kerja dan pasar kumuh," tandas dia.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved