Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ahli toksikologi Universitas Indonesia, Budiawan, meyakini sianida yang digunakan dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin dalam bentuk serbuk. Sebab, paket serbuk ini memungkinkan untuk dibawa pelaku dan tidak menimbulkan kecurigaan.
"Siapa yang membawa dan menabur bisa saja orang lain. Jika bicara sianida, jelas dalam bentuk serbuk. Sianida dalam bentuk cair sulit dalam pengemasan, harus dikemas khusus dan aroma sianida cair itu menyengat," kata Budiawan, Senin (1/2).
Menurut Budi, sianida dalam bentuk serbuk ini memungkinkan untuk bisa dibawa pelaku dalam kemasan umum. Hanya saja, kata dia, sianida jenis serbuk ini perlu upaya mekanis untuk melarutkanya.
"Dengan kemasan umum seperti plastik atau kertas khusus, pelakunya bisa memungkinkan untuk menabur. Kalau sudah dipastikan serbuk, lanjut bicara kelarutannya. Harus ada upaya mekanis menguncangkan atau menggerakan, istilah umumnya mengaduk," jelasnya.
Terkait dengan kandungan sianida dalam kasus kematian Mirna, Budi mengatakan, jika kandungan sianida di kopi Mirna sebanyak 15 gram perlu upaya lebih untuk mempercepat pelarutan. Sifat sianida sendiri, lanjut Budi, hampir sama dengan garam. Sianida juga tak mampu mengubah warna kopi yang hitam pekat.
"Berat jenisnya hampir sama dengan garam dan mudah larut apalagi dalam air panas. Serbuk seberat itu pelaku pasti perlu upaya lebih mempercepat proses pelarutannya,’’ jelasnya.(X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved