Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEJUMLAH wilayah di Indonesia mulai memasuki puncak musim hujan. Hujan dengan curah yang tinggi diprediksikan akan terus terjadi di pekan ini hingga Februari mendatang, termasuk wilayah Jabodetabek.
“Indonesia, wilayah Jabodetabek khususnya, saat ini telah berada di puncak musim hujan. Masyarakat sudah harus mengantisipasinya,“ ujar Fachri Radjab, Kepala Informasi Meteorologi Publik dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat dihubungi, Senin (25/1).
Ia menjelaskan, tidak ada perbedaan signifikan curah hujan pada puncak musim hujan yang terjadi bersamaan dengan fenomena alam El Nino saat ini. Namun, potensi untuk terjadinya hujan deras menjadi lebih besar karena terlambat masuknya musim hujan yang harusnya terjadi pada akhir 2015 lalu.
“Itu wajar karena musim hujannya terlambat,“ tambahnya.
Kondisi itu diprediksi baru akan mengalami penurunan begitu memasuki Maret.
Tidak cuma wilayah Jabodetabek, berdasarkan pengamatan BMKG, pada akhir Januari 2016 ini, peningkatan curah hujan selama beberapa hari mendatang juga akan berlangsung di sejumlah daerah. Hal itu khususnya di wilayah pantai barat Sumatra, Sumatra bagian utara, Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi bagian tengah dan selatan, Maluku bagian tengah, serta Papua bagian tengah.Kilat dan angin kencang
Senada dengan BMKG, Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan Jabodetabek termasuk wilayah yang berpotensi hujan deras disertai kilat dan angin kencang dalam tiga hari mendatang.
BPBD DKI Jakarta menyebutkan pula genangan air masih terjadi di sejumlah ruas jalan akibat hujan deras yang mengguyur Ibu Kota mulai Minggu (24/1) sejak pukul 20.00 WIB.
Beberapa ruas jalan yang tergenang air itu, antara lain Jalan Pintu 1 Gelora dengan kedalaman air 10-15 cm, Jalan Prapatan Senen dengan kedalaman 10-15 cm, Jalan Joglo Raya dengan kedalaman air 15-20 cm, Jalan Srengseng Raya dengan kedalaman air 20-30 cm, dan Jalan Daan Mogot (Rawa Buaya) dengan kedalaman air 15-20 cm.
Namun, tidak demikian dengan kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Pasalnya, Sungai Ciliwung yang melintasi wilayah itu telah mengalami normalisasi sehingga sistem drainase berfungsi dengan baik.
Padahal, selama bertahun-tahun wilayah itu kerap menjadi langganan banjir meski tidak ada air limpasan dari Bogor.
“Semalam sebenarnya kami sudah siap-siap mengangkut barang ke lantai dua takut air masuk ke rumah.Cuma sampai pagi ini tidak banjir. Cuma sempat ada genangan sedikit di depan rumah, setelah itu surut tak lama kemudian,“ ujar Ahmad, 45, warga RW 02 setempat, yang kerap dilanda banjir. (Pro/Mal/Ant/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved