Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Asrumi, 39, terlihat bingung kala ditanya bagaimana muasal ia bisa menjual mainan berisikan sebuah kondom karet kecil di dalamnya. Bahkan, dirinya tak pernah membayangkan bila salah kotak mainan berukuran 5x7 cm yang ia jual di warung klontongnya berisikan kondom.
"Saya juga tak menyangka bisa terjadi hal seperti ini," ungkapnya saat ditemui di Polres Kota Bekasi, Senin (25/1).
Pemilik warung di Jalan Gayor RT 01/26, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan ini menuturkan, barang jajanan itu Ia beli dari salah satu agen yang ada di Pasar Pagi Pekayon, Bekasi Selatan. Saat itu dirinya memang tengah berbelanja guna mengisi kekosongan barang-barang dagangan di warung miliknya.
Selain jajanan berupa minuman sachet, Arumi pun kerap menjual beberapa jenis mainan anak. Saat memilih mainan ia selalu membeli mainan yang menarik perhatian agar cepat laku dijual.
"Karena lucu kan kemasannya, harganya murah, anak-anak sepertinya suka. Jadi saya ambil untuk dijual," ujar Asrumi.
Dalam pemilihan jenis mainan, Asrumi sebetulnya tak memiliki spesifikasi khusus. Asalkan mainan tersebut seperti akan menarik perhatian anak-anak Ia pun langsung membeli.
Saat membeli mainan 'Kotak Kado' dari sebuah toko distributor di Pasar Pagi Pekayon, sebetulnya Asrumi tak tahu pasti apa saja yang terdapat di dalamnya. Bahkan, ia sempat berpikir, satu kotak dengan kotak lainnya memiliki isi yang berbeda jenis satu sama lain.
Wanita asal Jepara, Jawa Tengah ini baru mengetahui isi detail mainan yang ia jual setelah pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bekasi mengunjungi warung miliknya pada Rabu, 30 Desember 2015.
Salah satu komisioner KPAID itu mengatakan bahwa di dalam kotak tersebut terdapat mainan plastik menyerupai kondom dengan ukuran sebesar jari kelingking orang dewasa.
Semenjak saat itu, akhirnya Asrumi pun memutuskan untuk tak lagi menjual mainan tersebut. "Akhirnya saya tak lagi menjual mainan tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, Sugeng, pemilik toko distributor mainan di Pasar Pagi Pekayon, Bekasi Selatan mengakui, Asrumi memang pernah membeli mainan tersebut dari toko miliknya. Saat itu, Asrumi membeli 10 pak mainan jenis 'Kotak Kado' tersebut. Satu pack, berisikan 24 kotak mainan yang dijual seharga Rp10.000.
Pria yang sudah berprofesi sebagai distributor di Pasar Pagi Pekayon selama puluhan tahun ini mengaku telah membeli mainan jenis itu dari satu agen keliling yang tengah lewat di depan tokonya. Ia membeli mainan tersebut cukup banyak, namun distributor keliling tersebut tak pernah datang lagi.
Sekretaris Jendral Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mendesak kepolisian menuntaskan kasus produk 'Kotak Kado' yang beredar di Kota Bekasi. Produk tersebut dianggap telah melanggar moralitas, aspek kesehatan dan sisi sosial masyarakat.
Erlinda menjelaskan, adapun bentuk pelanggaran moralitas dari produk yang dimaksud karena bentuknya menyerupai alat kontrasepsi kondom. Produk tersebut dipasarkan di kalangan konsumen anak di bawah umur.
"Kalau diperhatikan lebih mirip dengan finger coat untuk menghitung uang dan partikel elektronik, tapi mengapa dipasarkan pada anak-anak?," ungkanya.
Selain itu, dari aspek kesehatan, produk tersebut jelas berbahaya bagi kesehatan. Sebab, diduga adanya kandungan zat berbahaya bagi kesehatan yang dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam susu yang dipaket bersama benda serupa kondom dalam kemasan Kotak Kado. "Ada engga kode BPOM di atas kemasan susunya tersebut," ungkap Erlinda.
Sedangkan, dari sisi sosial masyarakat, produk itu tidak layak dipasarkan karena menimbulkan persepsi negatif dan meresahkan orang tua. Untuk itu, Erlinda mendesak kepolisian agar mengusut kasus itu hingga ke tingkat produsen.
"Kita harus tau apa motif pembuatan produk itu. Kami pun sudah koordinasikan kepolisian agar dicari produsennya. Minta tanggung jawabnya dan tanya motifnya," kata Erlinda.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Bekasi Inspektur Satu Puji Astuti menyampaikan pihaknya telah melakukan penyelidikan atas penemuan mainan berbentuk kondom di Kota Bekasi. Bahkan, selain memeriksa saksi, pihaknya tengah menelusuri asal barang tersebut sampai bisa sampai ke tangan konsumen.
"Sedang kita selidiki, distributor sedang kita periksa, sejumlah saksi pun sudah, kami sedang menelusuri asal barang tersebut," tukasnya. (Gan/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved