Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
FESTIVAL Al-Azhom sudah memasuki hari kelima, sejak dibuka oleh Walikota Tangerang Arief Wismansyah pada Sabtu, 31 Agustus lalu. Gelaran rutin untuk memperingati 1 Muharram tersebut dikemas berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Selain diikuti oleh perwakilan kota dan kabupaten se-Jabodetabek serta negara undangan, Festival Al-Azhom menyentuh kalangan terbatas seperti anak didik Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Khusus Anak.
Untuk pertama kalinya, sebanyak 12 anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kota Tangerang tampil di hadapan publik untuk unjuk kemampuan mereka.
Mereka tersebar di beberapa kategori yang dilombakan, seperti lomba kesenian hadrah, musabaqah tilawatil quran (MTQ), hingga lomba dai cilik. Seperti yang dijelaskan oleh Kasubsie Pendidikan & Latihan Kerja Bergy Riyadi di sela-sela perlombaan, Rabu (4/9) di kawasan Masjid Al-Azhom, Tangerang.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih sekali kepada panitia Festival Al-Azhom yang telah memberikan kesempatan kepada anak binaan kami untuk tampil dalam kompetisi skala internasional ini. Dengan undangan ini, anak-anak bisa unjuk keahlian mereka selama dibina di LPKA," ujar Bergy dalam keterangan tertulisnya.
Sepuluh anak didik Lapas dalam satu tim hadrah harus bersaing dengan wakil negara tetangga semisal peserta dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Kamboja.
Baca Juga: Di Jakbar, Lebih dari 50 Perusahaan tidak Daftar BPJS Kesehatan
Sama halnya dengan seorang perwakilan Lapas di kategori MTQ internasional. Sementara yang lainnya adu kemampuan sebagai da'i cilik.
Dalam kesempatan yang sama, pembina anak didik Lapas dalam Festival Al-Azhom ini, Andri Ferly berharap pengalaman mengikuti event besar dapat berguna di masa mendatang.
"Diharapkan festival ini bermanfaat untuk menyemangati mereka dalam menempa diri agar bisa lebih baik lagi dan menjadi insan yang berguna ketika kembali ke masyarakat," tutur Ferly menimpali.
Festival Al-Azhom telah memasuki tahun kedelapan dan menjadikan Masjid Raya Al-Azhom sebagai pusat kegiatan festival. Mulai dari Karnaval Budaya, Festival Marawis, tabligh akbar, seminar, kajian dan dialog interaktif, aneka lomba islami seperti yang telah disebutkan di atas hingga pawai sarungan dan donor darah.
Dengan banyaknya kegiatan menarik, Pemerintah Kota Tangerang menargetkan 10 ribu pengunjung dari Jabodetabek hadir untuk menikmati festival kali ini. Bahkan, jumlah tersebut bisa membludak saat hari terakhir event.
"Festival Al-Azhom telah menjadi sentral pegnembangan majelis ilmu dan peradaban Islam serta ajang silahturahmi pemuda. Harapannya, dengan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dapat menciptakan masyarakat madani yang berakhlakul karimah," kata Ketua Panitia Festival Al-Azhom, Romi Abidin. (RO/OL-7)
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved